Panduan ternak Marmut untuk pemula agar berhasil
Ternak Marmut |
OKB – Marmut adalah salah satu jenis hewan pengerat yang banyak dipelihara karena hewan ini memiliki pemampilan yang lucu, jinak dan menggemaskan. Banyaknya peminat Marmut menjadikan hewan lucu ini cukup laris dipasaran. Hal ini tentunya bisa menjadi peluang usaha untuk menambah penghasilan dengan cara membudidayakannya.
Marmut bisa dijual sebagai binatang hias atau sebagai hewan potong untuk dikonsumsi dagingnya. Nilai ekonomis Marmut tidak kalah dengan Kelinci dan juga mudah untuk dibudidayakan. Selain itu, peternak Marmut juga masih sedikit sehingga persaingan dalam pemasarannya tidak terlalu ketat.
Berikut ini cara dan tahapan-tahapan untuk beternak Marmut yang benar agar berhasil:
1. Menyiapkan kandang ternak
Langkah pertama untuk memulai ternak Marmut adalah mempersiapkan kandang ternak. Ukuran kandang untuk beternak Marmut tidak perlu terlalu besar, cukup disesuaikan saja dengan kebutuhan dan jumlah Marmut yang akan dipelihara. Yang terpenting kandang ternak masih cukup leluasa untuk Marmut beraktivitas didalamnya karena binatang ini termasuk cukup aktif.
Kandang ternak Marmut model panggung |
Lokasi kandang ternak Marmut yang ideal adalah yang tidak terlalu lembab dan bisa dibuat dengan model panggung atau dengan alas dasar lantai (lantai tanah atau semen) yang penting alas lantai kandang harus dibuat lebih tinggi dari tanah disekitarnya agar tidak tergenang air ketika hujan.
Kandang ternak Marmut model lantai |
Kandang ternak Marmut juga tidak boleh terkena terik matahari secara langsung, jadi sebaiknya kandang diberi naungan untuk menghalangi sinar matahari secara langsung dan buatlah agar kotoran Marmut mudah dibersihkan. Sebaiknya sediakan wadah pakan didalam kandang agar pakan untuk Marmut tidak tercecer kemana-mana.
2. Menyiapkan bibit
Pilihlah calon indukan Marmut kualitas unggul, sehat, tidak memiliki cacat fisik serta sudah siap kawin. Satu ekor Marmut penjantan bisa untuk 5 ekor Marmut betina. Untuk membedakan jenis kelamin Marmut jantan dan Marmut betina juga cukup mudah.
Berikut ini ciri-ciri perbedaan antara Marmut jantan dan Marmut betina:
- Lubang dekat anus
Cara membedakan jenis kelamin Marmut yang pertama adalah dengan memeriksa lubang didekat anusnya. Caranya, pencet pelan-pelan bagian tersebut, jika terlihat keluar pen!s berarti Marmut tersebut berjenis kelamin jantan.
- Warna bulu
Warna bulu juga bisa menjadi ciri untuk membedakan antara Marmut jantan dan betina. Biasanya warna bulu Marmut jantan cenderung lebih gelap dan warna bulu Marmut betina cenderung lebih terang. Tapi hal itu tidak bisa dijadikan sebagai patokan yang 100% akurat.
- Ukuran tubuh
Marmut jantan memiliki postur tubuh yang lebih besar dan jika di angkat tubuhnya terasa berbobot dan berisi. Sedangkan postur tubuh Marmut betina cenderung lebih kecil dan tidak berisi.
- Suara
Ketika sudah dewasa, Marmut jantan akan memiliki suara yang lebih nyaring dan besar, sedangkan suara Marmut betina lebih kecil dan lembut.
- Tingkah laku
Marmut jantan terlihat lebih aktif dan lincah terutama ketika berlari, sedangkan Marmut betina tidak terlalu aktif (kalem).
3. Pemberian pakan
Marmut termasuk binatang yang memiliki nafsu makan tinggi dan memiliki kebiasaan makan setiap saat, baik pagi, siang, sore maupun malam. Tapi meskipun begitu, jenis pakan untuk Marmut sangat mudah didapat dan juga murah karena Marmut bisa diberikan pakan berupa daun-daunan, rumput , buah-buahan, dan umbi-umbian. Tapi meskipun makannya rakus, kebutuhan pakan untuk Marmut tidak terlalu banyak karena ukuran tubuhnya kecil sehingga tidak terlalu merepotkan.
Pemberian pakan untuk Marmut bisa dilakukan 2 - 3 kali sehari dan jumlah pakan yang diberikan sebaiknya diperbanyak pada sore hari agar Marmut tidak kelaparan pada malam harinya. Marmut juga membutuhkan air tapi dalam porsi yang sangat sedikit. Oleh sebab itu, air minumnya lebih baik diletakkan didalam botol dan diberi alat khusus seperti roll on karena Marmut hanya minum dengan cara menjilati air saja.
4. Proses perkawinan
Marmut jantan akan siap kawin minimal ketika sudah berusia 3 bulan, sedangkan Marmut betina organ reproduksinya sudah dapat berfungsi ketika sudah memasuki usia 2 bulan atau antara 55 - 70 hari. Marmut betina dapat birahi sepanjang tahun, tercatat untuk siklus estrus seekor Marmut betina rata-rata sekitar 16 hari, sementara untuk waktu yang sangat subur berada pada kisaran 6 - 11 jam. Biasanya waktu-waktu subur Marmut adalah pada malam hari.
Marmut dapat melakukan perkawinan secara alami. Usia kehamilan Marmut termasuk sangat singkat, yaitu sekitar 2 bulan saja. Marmut bisa berkembang biak dengan cepat karena proses kehamilannya yang singkat dan bisa menghasilkan anak sebanyak 2 - 3 ekor untuk sekali melahirkan. Berbeda dengan anak Kelinci, anakan Marmut bisa langsung berjalan setelah dilahirkan seperti halnya anak Kambing. Jadi, Marmut tidak membutuhkan waktu lama untuk melakukan perkawinan lagi karena Marmut betina bisa dikawinkan tidak lama setelah melahirkan.
5. Kebersihan kandang
Kandang untuk beternak Marmut perlu dibersihkan secara berkala untuk mencegah timbulnya bibit penyakit yang dapat membahayakan Marmut. Jika kondisi kandang dan lingkungan kandang selalu bersih maka Marmut yang dipelihara akan selalu sehat dan dapat berkembang biak dengan baik.
Kotoran Marmut juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kandang untuk menyuburkan tanaman. Selain itu, jika menggunakan model kandang panggung juga bisa menampung urine dari Marmut yang banyak mengandung ZPT yang juga banyak memiliki manfaat untuk tanaman.
Baca juga:
Cara beternak Jalak Suren yang benar agar cepat produk
Cara budidaya kodok hijau yang benar agar cepat panen
Cara menjodohkan ayam hutan tangkapan
Demikian informasi tentang panduan ternak Marmut untuk pemula agar berhasil. Untuk informasi lain seputar hewan ternak dan hewan peliharaan, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Panduan ternak Marmut untuk pemula agar berhasil"