Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Cara menjodohkan ayam hutan tangkapan

Ayam hutan memang cukup sulit untuk ditangkarkan, apalagi jika ayam hutan tersebut adalah hasil tangkapan hutan yang belum berjodoh. Perlu waktu dan kesabaran untuk merawatnya sampai bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya dan bisa dijodohkan.

Untuk menjodohkan ayam hutan jantan dan betina ada beberapa cara yang perlu dilakukan agar cepat berjodoh.

Syarat utama agar ayam hutan bisa dijodohkan yaitu pejantan ayam hutan harus sudah jinak, minimal sudah tidak glabrakan ketakutan dan menabrak sangkar ketika didekati.

Pilihlah ayam hutan yang sehat, aktif dan nafsu makannya besar. Ayam hutan yang sehat dan sudah mapan dapat dilihat dari bulu-bulunya yang bersih, rapi dan mengkilap. Matanya tampak jernih dengan sorot tajam dan rajin bunyi.

Untuk dijodohkan pilihlah ayam hutan yang sudah dewasa, minimal yang sudah berusia 8 bulan atau yang sudah tumbuh jenggernya.

Berikut ini cara menjodohkan ayam hutan agar cepat berjodoh:

• Tempatkan ayam hutan jantan dan ayam hutan betina dalam kandang terpisah tapi dalam posisi berdekatan agar bisa saling melihat dan mengenal selama satu minggu.

(Ayam hutan hijau jantan dan betina)

• Setelah dipisah selama satu minggu, pada pagi harinya kedua ayam hutan dimasukkan kedalam kandang ternak selama 15 menit setelah masing-masing diberi makan dan minum. Amati tingkah laku kedua ayam hutan tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.

Secara naluri, ayam hutan akan melakukan perkawinan pada pagi dan sore hari. Jika perkawinan terjadi pada siang hari jarang bisa membuahi.

• Jika ayam hutan jantan sudah birahi maka akan segera menyerang betina untuk dikawini. Biasanya pejantan akan menyerang ayam betina lebih dulu sebelum dikawini karena ayam hutan jantan memiliki naluri untuk mengalahkan betinanya sebelum dikawini.

Tapi jika ayam hutan jantan tidak mau mengawini ayam hutan betina dan terus menyerangnya berarti keduanya belum berjodoh dan harus segera dipisahkan.

• Pada sore harinya lakukan kembali proses perjodohan seperti pada pagi hari setelah diberi makan dan minum. Lakukan proses perjodohan ini berulang-ulang sampai kedua ayam hutan berjodoh.

(Sepasang indukan ayam hutan hijau)

• Jika ayam hutan jantan dan betina sudah akur/berjodoh sebaiknya jangan terus disatukan dalam satu kandang, sesekali kedua ayam hutan dipisahkan selama beberapa hari untuk menjaga puncak birahi pada masa bertelur jika sudah terjadi perkawinan.

• Jika sudah terjadi perkawinan sebaiknya keduanya dipisahakan karena dalam waktu kira-kira satu minggu setelah dikawini biasanya ayam hutan betina akan bertelur. Pada masa bertelur cukup di kawinkan dua hari sekali saja.

• Ambil telur-telur ayam hutan untuk ditetaskan di mesin tetas jika punya mesin tetas atau jika tidak punya bisa di eramkan pada babon ayam kampung yang sedang mengeram.

• Untuk menjaga produktivitas indukan ayam hutan betina sebaiknya setelah selesai masa bertelur di istirahatkan dulu selama satu bulan dan diganti dengan indukan lainnya.

Baca juga:

Cara mudah dan efektif untuk membuat Merpati cepat giring

Cara mengobati Ayam Bangkok yang kena tetelo

Cara menangkarkan burung hantu Tyto Alba

Demikian informasi tentang cara menjodohkan ayam hutan tangkapan. Untuk informasi lain seputar ayam hutan, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat

Terima kasih

Post a Comment for "Cara menjodohkan ayam hutan tangkapan"