Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Panduan ternak burung Parkit agar cepat produk

Burung Parkit

OKB – Burung Parkit adalah salah satu jenis burung hias yang cukup diminati karena selain memiliki penampilan yang lucu dan menarik dengan warna bulu yang indah, harga burung Parkit juga terbilang murah sehingga terjangkau oleh semua kalangan dan bahkan anak-anak juga banyak yang menyukai burung ini.

Selain dipelihara sebagai burung hias, Parkit juga sering dijadikan sebagai burung masteran untuk burung-burung lomba seperti Murai Batu, Cucak ijo, Kacer, dan burung-burung lainnya. Banyaknya peminat burung Parkit membuat permintaan pasar semakin meningkat dan hal itu tentunya bisa menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan dan menguntungkan dengan cara menangkarkannya.


Burung Parkit termasuk jenis burung yang mudah untuk diternakkan bahkan oleh pemula sekalipun, karena burung ini mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan tidak mudah stress sehingga peluang keberhasilannya cukup besar jika dilakukan dengan benar.

Berikut ini cara beternak burung Parkit yang benar agar cepat produk:

1. Menyiapkan calon indukan

Tahap pertama untuk memulai ternak burung Parkit adalah menyiapkan calon indukan burung Parkit jantan dan betina. Pemilihan calon indukan merupakan salah satu faktor terpenting untuk keberhasilan ternak burung Parkit karena jika sampai salah beli pasangan yang sejenis maka burung yang diternakkan tidak akan pernah berproduksi.

Ciri-ciri perbedaan burung Parkit jantan dan betina:

# Warna hidung

Burung Parkit jantan memiliki hidung berwarna biru tua, sedangkan burung Parkit betina memiliki hidung berwarna keputihan atau krem. Ciri tersebut merupakan yang paling mudah dilihat dan paling akurat untuk membedakan jenis kelamin burung Parkit. Tapi ciri tersebut hanya berlaku untuk burung Parkit yang sudah memasuki usia dewasa (6 bulan lebih), karena semakin tua usianya maka warna biru pada cere (hidung) burung Parkit jantan akan semakin jelas.

Sedangkan untuk burung Parkit yang masih muda (dibawah 4 bulan), cara tersebut tidak bisa digunakan karena hidung burung Parkit jantan dan betina warnanya cenderung sama.

Untuk membedakan burung Parkit jantan dan betina yang masih muda, kita harus lebih jeli dalam melihat warna hidungnya. Karena biasanya, burung Parkit jantan yang masih muda memiliki hidung berwarna putih kemerah-merahan (pink). Hal itu karena pada usia tersebut, pigmen warna pada hidungnya belum terbentuk secara sempurna sehingga warna biru masih tersamar dengan warna pink.

Hal ini belum banyak diketahui oleh para penggemar burung Parkit, sehingga sering menganggap jika burung Parkit dengan hidung berwarna pink maka dianggap sebagai betina. Padahal, burung Parkit betina yang masih muda memiliki hidung berwarna putih kusam atau putih gading.

# Tingkah laku

Cara lain untuk membedakan antara burung Parkit jantan dan betina adalah dengan melihat tingkah lakunya, antara lain:

- Burung Parkit jantan cenderung lebih dominan dan agresif jika ada burung Parkit lain yang mendekatinya.

- Burung Parkit jantan juga suka meloloh burung Parkit betina.

- Jika diperhatikan lebih seksama pada cara berdirinya, maka akan terlihat perbedaan yang cukup jelas antara burung Parkit jantan dan betina. Saat berdiri, posisi kaki burung Parkit betina jaraknya lebih lebar (ngangkang), sedangkan burung Parkit jantan lebih rapat.

# Suara

Cara berikutnya untuk membedakan antara burung Parkit jantan dan betina adalah dengan mendengarkan suara kicauannya. Burung Parkit jantan cenderung lebih rajin berkicau dengan suara yang keras meskipun usianya masih muda. Hal itu merupakan naluri alami dari seekor pejantan untuk menarik perhatian lawan jenisnya pada saat musim kawin dengan mengeluarkan suara kicauan terbaiknya.

2. Proses perjodohan calon indukan

Setelah mendapatkan calon indukan burung Parkit jantan dan betina, tinggal menunggu agar kedua calon indukan burung Parkit tersebut berjodoh. Tapi jika ingin prosesnya lebih cepat, sebaiknya beli indukan yang sudah berjodoh, atau lebih baik lagi jika membeli yang sudah pernah produk karena kita tinggal meneruskannya saja.

Untuk menjodohkan calon indukan burung Parkit, caranya dengan menempatkan keduanya didalam kandang kecil. Sangkar bundar dan tinggi merupakan pilihan paling tepat karena semakin sempit kandangnya maka kedua calon indukan burung Parkit akan semakin dekat.

Setelah kedua calon indukan burung Parkit disatukan dalam satu kandang, kita harus terus memantau perkembangannya, apakah burung Parkit jantan dan betina bisa cocok satu sama lain atau malah sebaliknya. Kandang kecil akan mempermudah kita untuk melihat gerak-gerik keduanya apakah sudah berjodoh atau belum.

Jika kedua burung Parkit sudah terlihat saling meloloh atau saling membersihkan bulu-bulunya satu sama lain, berarti kedua calon indukan burung Parkit tersebut sudah berjodoh dan siap untuk diternakkan.

Tapi jika kedua calon indukan burung Parkit tidak mau berjodoh setelah cukup lama disatukan dalam satu kandang, sebaiknya keduanya dipisahkan dan dicarikan pasangan baru. Karena jika terus dipaksakan untuk berjodoh akan memakan waktu cukup lama.

3. Menyiapkan kandang ternak

Langkah selanjutnya setelah kedua calon indukan burung Parkit sudah berjodoh adalah memindahkan kedua burung Parkit tersebut ke dalam kandang yang lebih besar (kandang ternak). Untuk beternak burung Parkit tidak memerlukan kandang yang terlalu besar dan tinggi, cukup dengan sangkar besi berukuran 40 x 40 x 70 cm saja sudah cukup ideal.

Hal ini juga menjadi alasan kenapa banyak orang yang tertarik untuk beternak burung Parkit, karena dengan modal kandang yang tidak terlalu besar sudah bisa untuk beternak burung Parkit.

Pastikan kandang ternak dalam kondisi baik (utuh) dan bersih demi keamanan dan kesehatan burung Parkit yang akan diternak. Kandang ternak harus diletakkan ditempat yang aman dari gangguan predator dan tidak terlalu berisik agar burung merasa nyaman ketika mengerami telurnya karena burung Parkit juga perlu lingkungan yang tenang dan nyaman agar bisa berkembang biak dengan baik.

4. Meyiapkan glodok dan sarang

Di alam bebas burung Parkit suka bersarang dengan membuat lubang dipohon-pohon tua yang telah mati. Jadi ketika diternakkan burung Parkit perlu diberikan tempat untuk bersarang dan bertelur berupa glodok yang bisa dibeli dipasar burung atau kios-kios yang menjual perlengkapan burung. Kita juga bisa membuat glodok sendiri dengan menggunakan batang kayu yang berlubang, dengan kotak kayu, atau menggunakan triplek.

Pastikan glodok tersebut memiliki lubang yang cukup longgar untuk keluar-masuk burung Parkit. Pastikan juga ukuran glodok cukup dan aman, tidak terlalu besar dan tidak terlalu sempit. Dan yang lebih penting adalah memiliki ventilasi yang cukup.

Untuk sarangnya bisa menggunakan sabut kelapa, daun cemara kering atau serbuk kayu yang lembut yang diletakkan didalam glodok.

Sarang untuk burung Parkit yang baik adalah yang mampu menyerap air (biasanya air dari kotoran) dan tidak menimbulkan jamur karena indukan burung Parkit akan berada didalam glodok dalam waktu yang cukup lama selama masa pengeraman. Setelah glodok selesai dibuat, letakkan di tempat yang tidak goyang dan aman agar indukan burung Parkit betina bisa bertelur didalamnya dengan tenang.

5. Masa kawin indukan

Burung Parkit akan melakukan perkawinan beberapa kali sampai indukan burung Parkit betina bertelur. Umumnya, burung Parkit betina bisa menghasilkan 3 - 7 butir telur dan ada juga yang bisa bertelur sampai 10 butir.

Presentasi telur yang menetas dan hidup adalah 2 : 1, tergantung dari umur indukan burung Parkit. Untuk burung Parkit yang pertama kali bertelur biasanya sering gagal menjaga anaknya sampai dewasa karena stress, sifat agresif, dan faktor-faktor lainnya.

Burung Parkit betina akan mengerami telur-telurnya antara 20 - 25 hari. Pada masa itu, indukan burung Parkit jantan akan menjadi lebih agresif saat didekati dan selalu berada di pintu glodok.

Pada masa pengeraman, berikan pakan dalam jumlah yang cukup, bergizi dan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Letakkan milet, sayuran, asinan, dan kerikil atau batu bata kering didalam kandangnya. Sebaiknya sediakan pakan dalam jumlah yang cukup banyak agar kita tidak bolak-balik menambahkan pakan karena akan mengganggu ketenangan indukan burung Parkit yang sedang mengerami telurnya.

6. Kebersihan kandang

Menjaga kebersihan kandang ternak merupakan salah satu tahapan dalam ternak burung Parkit yang paling merepotkan, karena jika kita terlalu sering membersihkan kandangnya akan mengganggu ketenangan burung Partkit, tapi jika kandang dibiarkan terlalu kotor dapat mengganggu kesehatan anakan burung Parkit sehingga akan rawan terserang penyakit.

Oleh karena itu, pastikan kondisi sekitar kandang ternak selalu kering dan tidak lembap. Bersihkan kandang secara perlahan agar tidak membuat burung Parkit terganggu. Air minum untuk burung Parkit juga harus rutin diganti dengan yang bersih agar tidak menjadi sarang bakteri dan bibit cacing.

Cara ini bisa diterapkan untuk ternak burung Parkit satuan maupun koloni. Jika akan melakukan ternak burung Parkit secara koloni, maka kandang ternak harus dibuat lebih besar dan glodok juga harus tersedia lebih banyak didalam kandang ternak.

Ternak Burung Parkit Sistem Koloni

Baca juga:



Demikian sedikit informasi tentang panduan ternak burung Parkit agar cepat produk. Untuk informasi lain seputar ternak burung, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Panduan ternak burung Parkit agar cepat produk"