Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Cara mengobati Merpati cacingan dengan obat kimia dan obat tradisional

OKB – Cacingan merupakan jenis penyakit yang paling sering menyerang semua jenis hewan peliharaan, termasuk burung Merpati. Cacingan pada burung Merpati bisa disebabkan melalui makanan dan minuman yang tidak steril atau bisa juga disebabkan karena kandang atau lingkungan yang kotor.

Ilustrasi Merpati Cacingan

Oleh karena itu, pakan dan air minum untuk burung Merpati harus selalu dijaga kebersihannya. Selain itu, kandang dan lingkungannya juga harus selalu dijaga kebersihannya karena selain masuk melalui mulut, telur cacing juga bisa masuk kedalam tubuh Merpati melalui pori-pori kulit kakinya.

Ada beberapa jenis cacing yang sering menyerang burung Merpati. Tapi meskipun jenis cacingnya berbeda, gejala yang ditimbulkan dari masing-masing cacing tersebut hampir sama, yaitu: tubuh burung Merpati menjadi kurus meskipun nafsu makannya masih normal, burung sering terlihat mengantuk, bulu-bulunya kusam dan tidak rapi, kotorannya encer dan terkadang keluar cacingnya.


Berikut ini tanda-tanda cacingan pada burung Merpati:

- Cacing gelang

Cacing gelang berwarna putih dengan bentuk bulat melingkar dan berukuran sekitar 2 - 5 cm. Cacing ini biasanya ditemukan di usus kecil. Larva cacing gelang dapat menembus dinding usus dan berpotensi mempengaruhi organ-organ vital seperti paru-paru dan hati.

Burung Merpati yang terinfeksi cacing gelang (acaridiasis) akan menunjukkan gejala-gejala seperti: tidak nafsu makan, lesu, kotorannya encer, sering minum, sering muntah, bulunya kusam dan tidak rapi. Seringkali cacing gelang juga ikut keluar bersama kotoran atau muntahan burung Merpati.

- Capillaries

Cacing ini panjangnya sekitar 9 - 16 mm berwana kuning gelap dan biasanya tinggal di usus besar. Bentuknya sangat kecil dan tipis sehingga sulit terlihat. Burung Merpati yang terinfeksi capillaries akan menunjukkan gejala-gejala seperti: tubuhnya menjadi kurus, kotorannya berwarna hijau dan encer (mencret), sering minum, bulu-bulunya kusam dan pada bulu-bulu disekitar duburnya terdapat bekas kotoran berwarna kehijauan.

- Cacing pita (tapeworms)

Cacing ini berbentuk datar dan panjangnya bisa mencapai 20 cm. Pada bagian depannya terdapat mulut yang memiliki 3 buah bibir dan masing-masing memiliki gigi-gigi yang tajam. Jika menginfeksi burung Merpati, cacing ini dapat menyebabkan luka/borok pada dinding usus. Hal itulah yang menyebabkan pemulihan kondisi burung Merpati yang terjangkit cacing pita akan berlangsung lama karena meskipun cacing pitanya sudah berhasil dikeluarkan tapi bekas luka didalam usus yang ditimbulkan dari gigitan cacing tersebut memerlukan waktu cukup lama untuk bisa sembuh.

Burung Merpati yang terinfeksi cacing pita akan menunjukkan gejala-gejala seperti: selalu kehauasan, kotorannya encer (mencret), tapi kadang juga padat bergantian dalam waktu yang singkat, tubuhnya menjadi kurus, bulu-bulunya kusut dan kusam, lesu, dan sering terdapat telur cacing pita pada kotorannya.

Setelah mengetahui penyebab dan gejala cacingan pada burung Merpati, maka yang harus dilakukan adalah mencegah agar burung Merpati tidak terjangkit cacingan dan segera melakukan pengobatan jika Merpati menunjukkan gejala cacingan agar tidak bertambah parah.

Pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan menjaga kebersihan kandang dan pagupon, melakukan penyemprotan desinfektan, menjaga kebersihan wadah pakan dan air minum serta kebersihan pakan dan air minum yang dikonsumsi burung Merpati.

Cara mengobati burung Merpati yang terkena cacingan dengan obat kimia:

Jika burung Merpati sudah terlanjur terserang cacingan, sebaiknya segera lakukan pengobatan agar tidak semakin parah karena jika dibiarkan bisa menyebabkan kematian. Tapi sebelum melakukan pengobatan, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini:
- Jangan memberikan obat cacing pada indukan burung Merpati yang masih meloloh.
- Jangan memberikan obat cacing saat stamina burung Merpati menurun/lemah.
- Ketika akan diberi obat cacing, sebaiknya burung Merpati  tidak diberi makan dulu.

Obat cacing sebaiknya diberikan pada saat yang tepat agar tidak mempengaruhi kondisi fisik maupun aktivitas burung Merpati. Untuk Merpati anakan (muda) bisa diberikan obat cacing setelah berusia 9 minggu lebih. Untuk Merpati lomba, sebaiknya diberi obat cacing pada saat sedang mengerami telur/istirahat. Sedangkan untuk Merpati indukan, sebaiknya diberikan obat cacing 7 minggu sebelum mulai diternakkan.

Burung Merpati yang cacingan bisa di obati dengan obat cacing khusus untuk burung yang banyak tersedia dipasaran dengan berbagai merk. Bisa juga menggunakan obat cacing untuk Manusia seperti combantrin. Jika menggunakan combantrin cair, dosisnya 1/3 sendok makan dan jika menggunakan combantrin tablet, dosisnya 1/4 tablet untuk sekali pemberian.

Berikan obat cacing pada pagi hari sebelum burung Merpati diberi makan. Setelah diberi obat cacing, biarkan burung puasa selama 5 jam. Biasanya setelah diberi obat cacing pada pagi hari, maka pada siang harinya cacing akan mati/keluar dari tubuh burung Merpati.


Semprot kandang burung Merpati dengan desinfektan seperti Rodalon atau lainnya dan keesokan harinya berikan multivitamin pada burung Merpati yang baru diberi obat cacing untuk memulihkan kondisi fisiknya.

Cara mengobati burung Merpati yang terkena cacingan dengan obat tradisional:

- Dengan buah pinang/jambe

Cara membuatnya yaitu buah pinang/jambe dijemur dulu sampai kering kemudian dihaluskan. Setelah kering, parutan buah jambe tersebut dicampur dengan gula jawa kemudian dibentuk menjadi butiran-butiran kecil. Berikan obat tradisional dari buah jambe tersebut pada burung Merpati ketika temboloknya kosong agar khasiatnya lebih maksimal.

- Dengan bawang putih

Caranya, bawang putih dipotong kecil-kecil kemudian dilolohkan pada burung Merpati sebanyak 2 - 3 potong setiap sore.

Cara mencegah agar burung Merpati tidak terserang cacingan:

- Bersihkan kandang dan pagupon secara teratur agar kotorannya tidak menumpuk dan pastikan kondisinya selalu kering.

- Semprot kandang burung Merpati secara berkala menggunakan desinfektan untuk membunuh virus, bakteri dan bibit-bibit cacing.

- Berikan pakan dan air minum yang bersih dan pastikan tidak tercampur dengan kotorannya. Tempat pakan dan air minumnya juga harus rutin dibersihkan.

- Lakukan pengobatan pada semua burung Merpati yang ada dikandang secara bersamaan agar tidak ada Merpati yang terjangkit cacingan karena nantinya dapat menulari yang lain.

- Jika ada burung Merpati baru, sebaiknya dikarantina dulu dan diberi obat cacing sebelum masuk kandang.

- Lakukan pemberian obat cacing secara teratur setiap 3 bulan sekali.

Baca juga:



Demikian informasi tentang cara mengobati Merpati cacingan dengan obat kimia dan obat tradisional. Untuk informasi lain seputar burung Merpati, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara mengobati Merpati cacingan dengan obat kimia dan obat tradisional"