Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Cara budidaya ikan Mujair agar cepat panen

Ikan Mujair

OKB – Ikan Mujair adalah jenis ikan air tawar yang cukup banyak disukai oleh masyarakat Indonesia karena rasa dagingnya yang gurih dan harganya juga terjangkau. Ikan ini bisa di olah menjadi berbagai macam masakan yang nikmat dan hampir setiap warung makan menyediakan menu masakan dari ikan Mujair.

Kegemaran masyarakat mengkonsumsi olahan masakan ikan Mujair membuat permintaan pasar menjadi semakin tinggi. Hal itu tentu menjadi peluang bagi para peternak ikan untuk membudidayakan ikan Mujair karena pemasarannya sangat mudah dan harga jualnya juga stabil.

Ikan Mujair termasuk jenis ikan yang mudah untuk dibudidayakan. Ikan ini juga memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tapi sesudah dewasa percepatan pertumbuhannya akan menurun. Ukuran tubuh ikan Mujair bisa mencapai panjang maksimal sampai 40 cm.


Berikut ini panduan budidaya ikan Mujair agar cepat panen:

1. Kolam budidaya

Jenis tanah yang cocok untuk kolam pemeliharaan adalah tanah liat/lempung dengan kemiringan tanah berkisar antara 3 - 5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi. Ikan Mujair bisa tumbuh dengan baik jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian antara 150 - 1000 mdpl.

Air kolam untuk budidaya ikan Mujair harus bersih, tidak terlalu keruh dan bebas dari cemaran bahan kimia, minyak dan limbah pabrik. Debit air untuk kolam air tenang yaitu antara 8 - 15 liter/detik/ha, sedangkan untuk kolam air deras debit airnya 100 liter/menit/m 3. Keasaman air (pH) yang baik yaitu antara 7 - 8 dan suhu air yang ideal berkisar antara 20 - 25 derajat C. Kolam dengan sistem pengairan yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan Mujair.

Sebelumnya, kolam perlu dipersiapkan dulu sebelum mulai digunakan, di antaranya dengan melakukan pengeringan kolam selama beberapa hari, kemudian lakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar dengan takaran 25 - 200 gram/meter persegi. Setelah itu lakukan pemupukan menggunakan pupuk buatan, yaitu pupuk urea dan TSP masing- masing dengan takaran 50 - 700 gram/meter persegi. Bisa juga ditambahkan pupuk sintesis yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan takaran 15 gram dan 10 gram/meter persegi.

Jenis kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan Mujair antara lain:

- Kolam pemeliharaan induk (kolam pemijahan)

Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan dan sebaiknya berupa kolam tanah dengan luas sekitar 50 - 100 meter persegi dan kepadatan induk 2 ekor/meter persegi. Suhu air untuk kolam pemijahan berkisar antara 20 - 22 derajat C dengan kedalaman air 40 - 60 cm dan dasar kolam sebaiknya berpasir.

- Kolam pemeliharaan benih (kolam pendederan)

Ukuran kolam pendederan sekitar 50 - 100 meter persegi dengan kedalaman air kolam antara 30 - 50 cm dan kepadatan ikan idealnya 5 - 50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan ikan Mujair dikolam pendederan antara 3 - 4 minggu atau setelah benih ikan Mujair berukuran 3 - 5 cm.

- Kolam pembesaran

Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih ikan Mujair dari kolam pendederan. Adakalanya untuk pemeliharaan atau pembesaran ikan Mujair dibutuhkan beberapa kolam, antara lain:

- Kolam pembesaran termin-1

Kolam ini berfungsi untuk memelihara benih ikan Mujair yang baru di ambil dari kolam pendederan. Kolam ini sebaiknya tersedia 2 - 4 bidang dengan luas maksimal 250 - 500 meter persegi/kolam. Pada tahap ini tidak diperbolehkan menggunakan kolam semen sebab benih ikan Mujair pada usia ini memerlukan ruang yang luas. Hasil dari kolam ini adalah bibit ikan gelondongan untuk dijual kepada para peternak ikan.

- Kolam pembesaran termin-2

Kolam ini berfungsi untuk memelihara benih gelondongan besar, bisa berupa kolam tanah atau sawah. Bisa juga menggunakan keramba apung dengan mata jaring 1,25 - 1,5 cm. Jumlah penebaran pada pembesaran termin-2 sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi. Hasil dari kolam ini adalah ikan ukuran konsumsi yang siap dijual kepasaran.

2. Peralatan

Peralatan yang umum digunakan dalam usaha pembenihan ikan Mujair adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember, baskom, timbangan kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.

Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk panen/menangkap ikan Mujair yaitu warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, wadah untuk menampung ikan, keramba kemplung, keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur secara terkontrol) atau untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas), anco (untukmenangkap ikan), lambit dari jaring nilon (untuk menangkap ikan ukuran konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas), seser, jaring berbentuk segi empat (untuk menangkap induk ikan atau ikan ukuran konsumsi).

3. Pembibitan

Untuk mempersiapkan bibit ikan Mujair yang akan dipelihara, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: penyiapan media pemeliharaan, pemilihan dan pemeliharaan induk, penetasan dan persyaratan bibit yang harus dari bibit unggul.


Ada tiga cara pembibitan ikan Mujair, antara lain:

- Sistem satu kolam

Pada sistem ini kolam pemijahan/pembenihan disatukan dengan kolam pendederan/pemeliharaan benih. Setelah media untuk pembibitan disiapkan, kemudian indukan ikan Mujair jantan dan betina dimasukkan kedalam kolam pemijahan dengan perbandingan 1:2 atau 1:4 dengan jumlah kepadatan 2 pasang/10 meter persegi. Pamanenan dilakukan setiap 2 minggu sekali.

- Sistem dua kolam

Pada sistem ini proses pemijahan dan pendederan dilakukan dalam kolam terpisah dengan perbandingan luas kolam pemijahan dengan kolam pendederan yaitu 1:2 atau 1:4. Kolam pendederan harus lebih rendah dari kolam lainnya supaya aliran air bisa mengalir cukup deras dari kolam pemijahan ke kolam pendederan. Pada pintu atau saluran air kedua kolam dipasang saringan kasar agar hanya anak-anak ikan saja yang dapat melewatinya. Jumlah dan kepadatan indukan jantan dan betina sama dengan sistim satu kolam.

- Sistem platform

Pada sistem ini kolam dibagi menjadi 4 bagian. Kolam pertama sebagai tempat indukan ikan Mujair jantan dan betina (kolam pemijahan). Kolam kedua adalah tempat indukan betina disekat dengan kisi atau krei bambu dengan ukuran lubang sebesar tubuh indukan betina sehingga hanya indukan ikan Mujair betina saja yang bisa masuk ke kolam ini. Kolam yang ketiga adalah tempat pelepasan larva dan kolam yang ke empat adalah tempat untuk pendederan. Persiapan media dan jumlah indukan jantan dan betina yang dilepas sama dengan sistem yang pertama.

4. Pemijahan

Pemijahan dan penetasan ikan Mujair berlangsung sepanjang tahun pada kolam pemijahan dan tidak memerlukan lingkungan pemijahan secara khusus. Hal yang perlu dilakukan adalah menyiapkan media pemeliharaan seperti pengeringan, pengapuran dan pemupukan kolam.

Ketinggian air kolam dipertahankan sekitar 50 cm. Untuk meningkatkan produktivitas dan kesuburan perlu diberikan pakan tambahan dengan komposisi: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%.

Komposisi ransum ini cukup baik untuk diberikan dalam usaha budidaya ikan Mujair secara komersial. Selain itu bisa juga diberi pakan berupa pelet yang mengandung protein 20 - 30% dengan porsi 2 - 3% dari berat populasi per hari dan diberikan sebanyak 2 kali/hari yaitu pada pagi dan sore hari.

Pemijahan akan terjadi sesudah indukan ikan Mujair jantan membuat lubang sarang yang berupa cekungan di dasar kolam dengan diameter sekitar 10 - 35 cm. Begitu pembuatan sarang pemijahan selesai, maka proses pemijahan akan segera berlangsung.

Setelah proses pembuahan selesai, maka telur-telur hasil pemijahan akan segera dikumpulkan oleh indukan ikan Mujair betina ke dalam mulutnya untuk dierami sampai menetas. Pada masa ini indukan ikan Mujair betina tidak aktif makan sehingga tubuhnya akan menjadi kurus.

Telur-telur tersebut akan menetas setelah 3 - 5 hari pada suhu air sekitar 25 - 27 derajat C. Setelah sekitar 2 minggu sejak telur menetas, indukan ikan Mujair betina baru akan melepaskan anak-anaknya karena pada usia tersebut anakan ikan Mujair sudah bisa mencari makanan sendiri.

5. Pemeliharaan bibit

Pendederan atau pemeliharaan anakan ikan Mujair dilakukan setelah telur-telur hasil pemijahan menetas. Kemudian anakan ikan Mujair dimasukkan pada kolam pendederan yang telah disiapkan. Jumlah penebaran ikan Mujair dalam kolam pendederan tergantung dari ukuran benih ikan. Untuk benih ikan ukuran 1 - 3 cm, kepadatan ikan sekitar 30 - 50 ekor/meter persegi, untuk benih ikan ukuran 3 - 5 cm jumlah penebarannya berkisar 5 - 10 ekor/meter persegi dan untuk benih ikan ukuran 5 - 8 cm jumlah penebarannya 2 - 5 ekor/meter persegi. Untuk benih ikan ukuran 5 - 8 cm ini sudah bisa dibedakan jenis kelaminnya dan sudah bisa diseleksi.

6. Pemeliharaan dan pembesaran


Pemeliharaan dan pembesaran bisa dilakukan secara polikultur maupun monokultur.

- Polikultur

Ikan Mujair bisa dibesarkan bersama ikan lain dengan perbandingan populasi: ikan mujair 50%, ikan tawes 20%, dan mas 30%, atau ikan mujair 50%, ikan gurame 20% dan ikan mas 30%.

- Monokultur

Pemeliharaan sistem monokultur adalah cara pemeliharaan terbaik dibanding dengan sistem polikultur dan pada sistem ini juga dilakukan pemisahan antara indukan ikan Mujair jantan dan betina.

Pembesaran ikan Mujair juga bisa dilakukan di jaring apung, yaitu berupa hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75 - 100 cm. Ukuran hapa bisa disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu, sawah yang sedang diberokan juga bisa digunakan untuk pemijahan dan pemeliharaan benih ikan Mujair. Sebelum digunakan petak sawah diperdalam dulu agar bisa menampung air sedalam 50 - 60 cm dan dibuat parit selebar 1 - 1,5 m dengan kedalaman 60 - 75 cm.


7. Pemupukan

Pemupukan kolam bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kolam, yaitu untuk merangsang pertumbuhan makanan alami untuk benih ikan yang akan dipelihara. Jenis pupuk yang umum digunakan adalah pupuk kandang dengan takaran 500 - 700 gram/meter persegi.

8. Pemberian pakan

Jika tingkat produkivitas dan kesuburan kolam telah berkurang, maka bisa diberikan pakan tambahan dengan komposisi: tepung ikan 25%, tepung kopra 10% dan dedak halus sebesar 65%. Komposisi ransum ini digunakan dalam usaha budidaya ikan Mujair secara komersial. Selain itu bisa juga diberikan pakan berupa pelet yang mengandung protein 20 - 30% dengan takaran 2 - 3% dari berat populasi per hari, dan diberikan sebanyak dua kali per hari yaitu pada pagi dan sore hari. Selain itu juga perlu diberi pakan tambahan berupa pelet yang dihaluskan dengan takaran 10% dari berat populasi per hari. Pemberiannya dilakukan 2 - 3 kali/hari.

9. Pemeliharaan kolam

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan Mujair adalah menjaga kondisi air kolam tetap stabil dan bersih serta tidak tercemar bahan-bahan berbahaya.

10. Hama dan penyakit

Dalam budidaya ikan Mujair seringkali ada hama pengganggu yang bisa membahayakan bibit ikan, seperti:

- Keberadaan kodok yang sering memakan telur-telur ikan. Cara mengatasinya dengan rutin membuang telur-telur kodok yang mengapung dan menangkap kodok yang ada dikolam.

- Ular juga seringkali masuk kedalam kolam dan memakan benih ikan yang masih kecil. Cara mengatasinya dengan sering mengontrol kondisi kolam dan segera tangkap jika ada ular didalam kolam serta segera lakukan pemagaran atau disekeliling kolam ditaburi dengan garam kasar untuk menghalau ular.

- Jika lokasi kolam budidaya berada dekat dengan area persawahan biasanya akan sering didatangi lingsang pada malam hari dan memakan ikan-ikan yang ada dikolam. Untuk mengatasinya bisa dengan cara memasang jebakan atau dengan memagari kolam agar lingsang tidak bisa memasuki area kolam.

- Hama ikan Mujair lainnya adalah burung, terutama burung hantu yang suka memakan ikan pada malam hari. Untuk mengatasinya dengan memasang pagar atau penghalang dari bambu untuk menghalangi burung agar tidak bisa menangkap ikan yang ada didalam kolam.

Untuk mencegah atau meminimalisir timbulnya penyakit dan hama pada budidaya ikan Mujair ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain:
- Pengeringan kolam secara teratur setiap selesai panen.
- Pilihlah bibit ikan Mujair yang sehat dan bebas dari penyakit.
- Hindari penebaran benih ikan secara berlebihan melebihi kapasitas ideal kolam.
- Buatlah saluran air yang ideal, usahakan setiap kolam diberikan satu pintu masuk dan keluar air untuk menghindari penularan bibit penyakit.
- Berikan pakan dengan posi yang mencukupi, baik kualitas maupun kuantitasnya.

11. Panen


Pemanenan ikan Mujair bisa dilakukan dengan cara panen total atau panen sebagian. Panen total umumnya dilakukan untuk memanen ikan hasil pembesaran. Umumnya umur ikan Mujair yang dipanen sekitar 5 bulan dengan bobot antara 30 - 45 gram/ekor. Panen total dilakukan dengan cara menguras air kolam sampai ketinggian air tersisa 10 - 20 cm.

Petak penangkapan dibuat seluas 1 meter persegi didepan saluran pembuangan air untuk lebih memudahkan dalam menangkap ikan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari dengan menggunakan waring atau scoopnet yang halus. Lakukan pemanenan dengan cepat dan hati-hati untuk menghindari luka-luka pada ikan hasil panen.

Sedangkan untuk panen sebagian/selektif dilakukan tanpa menguras air kolam. Ikan yang akan dipanen dipilih dengan ukuran tertentu (untuk pemanenan benih). Ukuran benih yang akan dipanen berumur 1 - 1,5 bulan tergantung dari permintaan konsumen.

Ukuran ikan untuk benih umumnya adalah: 1 - 3 cm, 3 - 5 cm dan 5 - 8 cm. Pemanenan dilakukan dengan memakai waring yang di atasnya sudah ditaburi umpan (dedak). Ikan yang tidak terpilih dan terluka akibat kena jaring sebelum dikembalikan kedalam kolam sebaiknya dipisahkan dulu untuk di obati dengan larutan malachite green 0,5 - 1,0 ppm selama 1 jam.


Demikian informasi tentang cara budidaya ikan Mujair agar cepat panen. Untuk informasi lain seputar ikan konsumsi, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara budidaya ikan Mujair agar cepat panen"