Panduan lengkap budidaya udang galah untuk pemula
OKB - Udang galah merupakan salah satu jenis udang air tawar yang banyak dibudidayakan karena memiliki ukuran tubuh lebih besar dari udang air tawar lainnya. Di alam bebas udang galah hidup di sungai yang menghubungkan ke laut, jadi dalam masa pertumbuhan dari larva sampai juvenil/benur udang ini hidup di air payau dan setelah benur dewasa, maka proses berkembang biak akan dilanjutkan di air tawar.
Udang galah banyak diminati karena rasa dagingnya gurih dan manis, sehingga permintaan udang galah dipasaran cukup tinggi, bahkan bukan hanya dari dalam negeri saja tapi juga dari luar negeri. Udang galah bisa di olah menjadi berbagai jenis masakan yang lezat dan sehat karena kandungan gizinya tinggi dan rendah lemak. Rasa dagingnya yang gurih membuat banyak orang menyukai kuliner berbahan udang galah.
Permintaan pasar yang terus meningkat tentunya menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan karena nilai jualnya tinggi dan pemasarannya juga mudah. Salah satunya yaitu dengan membudidayakannya.
Baca juga: Cara beternak ikan Tawes agar cepat panen
Berikut ini tips budidaya udang galah untuk pemula:
- Lokasi kolam
Langkah pertama untuk memulai budidaya udang galah adalah menyiapkan lokasi kolam budidaya. Pilihlah lokasi yang jauh dari kawasan industri untuk menghindari kemungkinan air kolam tercemar limbah industri karena hal itu bisa berakibat fatal. Pastikan juga lokasi kolam bersih dari sampah atau limbah rumah tangga.
Setelah mendapatkan lokasi yang tepat, buatlah kolam dengan kedalaman 70 – 100 cm. Disekitar kolam dibuatkan parit sedalam 50 cm dengan lebar 30 cm untuk mencegah banjir serta timbulnya genangan air disekitar kolam.
Sebelum kolam mulai digunakan, tambahkan pupuk kandang atau kompos ke dalam kolam dan diamkan dulu selama kurang lebih 1 minggu sampai warna air kolam berubah. Hal itu bertujuan untuk menyediakan pakan alami untuk bibit udang yang akan dipelihara.
Masukkan air secara bertahap ke dalam kolam budidaya dengan menyisakan ruang kosong setinggi 20 cm di ukur dari atas kolam. Untuk debit air kolam yang baik dalam budidaya udang galah yaitu 0,5 sampai 1 liter per detik. Ukur pH air dan tanah, pH yang baik yaitu tidak terlalu asam ataupun basa yaitu sekitar 6 - 7.
Udang galah bisa berkembang dengan pesat dan baik pada lingkungan air yang kualitasnya baik. Jadi, air yang digunakan untuk budidaya udang galah harus bersih dan bebas dari bahan kimia, bebas dari pencemaran dan memenuhi standar untuk budidaya udang galah.
Suhu air bisa diketahui dengan menggunakan termometer dan kecerahan air merupakan ukuran kepadatan plankton. Jika air berwarna hijau kecoklatan dengan kecerahan 25 - 40 cm maka plankton bisa tumbuh dengan baik untuk mendukung perkembangan udang galah.
Didalam kolam budidaya juga perlu diberikan tempat persembunyian udang sebagai tempat untuk berlindung pada saat mengalami pergantian kulit atau moulting. Tempat persembunyian ini sangat penting karena pada saat pergantian kulit kondisi tubuh udang menjadi lunak dan sangat lemah sehingga jika tidak terdapat tempat persembunyian akan mudah dimangsa oleh udang lain. Tempat persembunyian untuk udang galah bisa dibuat dari pelepah daun kelapa (blarak) atau anyaman bambu yang ditenggelamkan didasar kolam.
Frekuensi pergantian kulit pada udang galah terjadi setiap 20 - 40 hari sekali. Proses ini dipengaruhi oleh umur, kualitas pakan, jumlah pakan, kualitas air dan juga lingkungan hidup. Molting/pergantian kulit ini diatur oleh hormon yang dihasilkan kelenjar yang terdapat didalam tangkai mata.
- Mengatasi kanibalisme
Salah satu masalah yang sering terjadi dalam budidaya udang galah adalah sifat kanibal pada udang galah. Udang galah merupakan jenis udang air tawar kelas krustase sehingga sifat kanibalisme yang dimiliki sangat tinggi karena berhubungan dengan genetik dan kebiasaan hidup udang galah. Sifat kanibalnya akan semakin tinggi jika ukuran udang yang dipelihara dalam satu kolam ukurannya tidak sama karena yang besar akan memangsa yang kecil dan lemah. Metode yang bisa dilakukan untuk mengurangi sifat kanibalisme udang galah yaitu dengan memberikan pakan yang cukup agar udang tidak kelaparan.
- Bibit
Agar dapat menghasilkan udang galah dengan kualitas yang bagus, kita harus memilih benur kualitas unggul. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk memperoleh benur berkualitas, yaitu dengan pemijahan atau bisa juga membelinya pada peternak lain.
Untuk melakukan pemijahan kita perlu menyiapkan media pemijahan berupa kolam semen dan juga calon indukan udang galah jantan dan betina kualitas unggul. Ciri udang galah jantan yaitu memiliki tubuh lebih besar dan ramping dibanding udang betina. Kepala udang galah jantan juga lebih besar dari udang galah betina. Sedangkan udang betina tubuhnya agak kecil tapi cenderung melebar di bagian perut. Pilihlah calon indukan yang sehat dan aktif bergerak serta tidak terkena penyakit dan parasit.
Masa reproduksi udang galah dimulai dari waktu subur sampai pemijahan dan sampai menghasilkan keturunan. Udang galah umumnya akan berkembang biak pada saat bobot tubuhnya mencapai 50 gram dan bisa menghasilkan telur antara 15 - 25 ribu butir. Jumlah telur yang dihasilkan setiap indukan berbanding lurus dengan bobot tubuhnya, jadi semakin berat bobot tubuhnya maka akan semakin banyak jumlah telur yang dihasilkan.
Untuk pemijahan udang galah secara alami akan terjadi pada saat udang jantan dan betina matang gonad atau siap kawin dipertemukan. Pemijahan udang galah terbilang singkat yaitu 1 - 2 hari. Setelah dibuahi, maka dalam waktu 2 - 4 hari telur akan dilepaskan dan menetas menjadi larva yang selanjutnya akan berkembang biak menjadi dewasa. Lakukan pemijahan sampai muncul larva udang galah, kemudian pisahkan indukan udang dan lakukan pemeliharaan terhadap larva hingga menjadi benur siap tebar.
Jika sudah mendapatkan benur udang galah yang berkualitas, langkah selanjutnya adalah menebarkan benur udang galah ke dalam kolam budidaya yang telah disiapkan. Lakukan penebaran secara perlahan dan hati-hati.
Untuk membiasakan udang galah agar dapat beradaptasi dengan kondisi kolam dan tidak mengalami stress, masukkan air kolam sedikit demi sedikit terlebih dahulu dan membiarkannya selama 15 menit sebelum menebar benur.
Selanjutnya, kita harus selalu meperhatikan sirkulas air dengan baik karena jika air kolam tidak mengalir dapat menyebabkan kualitas air menurun hingga 50%. Untuk itu sebaiknya ganti air kolam setiap satu bulan sekali agar kualitas dan suhu air tetap terjaga. Jagalah pH air jangan sampai dibawah 6 atau di atas 8.
Untuk pakan benur udang galah bisa diberikan cincangan ikan rucah dan pelet 2 - 3 kali sehari. Atasi hama dan penyakit menggunakan obat khusus dan pisahkan udang yang terkena hama ataupun penyakit agar tidak menulari yang lain.
- Pemberian pakan
Untuk pakan udang galah bisa ditambahkan pelet yang memiliki kandungan protein sebanyak 25 % dengan jumlah pakan sebanyak 5 % dari berat keseluruhan udang per harinya. Pemberian pakan ini dilakukan 2 kali sehari yaitu pada sore dan malam hari pada saat udang sedang aktif.
Pakan yang diberikan untuk udang galah harus tinggi protein untuk mempercepat pertumbuhannya. Tambahkan juga pakan alami seperti singkong, talas, ampas kelapa, jagung dan beberapa jenis pakan lainnya tapi jangan terlalu berlebihan karena bisa menyebabkan air kolam menjadi keruh.
- Pencegahan penyakit
Penyakit yang sering menyerang udang galah antara lain: bintik hitam, kotoran putih, insang merah, nekrosis dan bintik putih. Penyakit bintik putih menjadi penyebab terbesar dari kegagalan budidaya udang galah. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus SEMBV yang bisa terjadi sangat cepat dimana dalam beberapa jam kemudian menyebar dalam satu kolam dan menyebabkan banyak udang mati. Gejala pada saat udang masih hidup biasanya udang akan terlihat berenang tidak beraturan di permukaan dan akan langsung mati saat menabrak.
Sedangkan penyakit bintik hitam atau black spot terjadi karena virus MBV yang di awali dengan gejala munculnya bintik hitam pada cangkang yang diikuti dengan infeksi bakteri sehingga ada bagian tubuh udang yang rusak. Cara mencegah penyakit ini adalah dengan menjaga kualitas air kolam.
Untuk penyakit kotoran putih atau mencret terjadi karena konsentrasi kotoran dan gas amoniak dalam kolam dengan gejala kotoran udang berwarna putih dan menurunnya nafsu makan sampai akhirnya udang mati.
Insang merah juga menjadi penyakit udang galah yang ditandai dengan warna merah pada insang karena tingginya tingkat keasaman air kolam. Penyakit ini bisa diatasi dengan cara menebar kapur dolomif ke dalam kolam. Sedangkan untuk penyakit nekrosis terjadi karena bakteri yang terlalu banyak didalam kolam. Gejalanya akan timbul luka berwarna hitam pada tubuh udang khususnya di bagian ekor.
- Masa panen
Masa panen udang galah bisa dilakukan setelah berumur 4 - 5 bulan atau setelah ukurannya sesuai dengan permintaan pasar yaitu 20 – 25 gram/ekor. Harga jual udang galah biasanya tergantung dari ukurannya, semakin besar ukurannya maka harganya akan semakin mahal. Panen udang galah sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan harus dilakukan secara perlahan agar udang tidak stress.
Baca juga:
Demikian informasi tentang panduan lengkap budidaya udang galah untuk pemula. Untuk informasi lain seputar ikan konsumsi, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Panduan lengkap budidaya udang galah untuk pemula"