Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Cara merawat anakan Tupai kelapa/Bajing sampai dewasa

Anakan Tupai Kelapa/Bajing

OKB - Tupai kelapa atau Bajing sering di anggap sebagai hama oleh para petani kelapa karena hewan ini sering memakan buah kelapa dengan cara melubanginya menggunakan gigi-giginya yang tajam. Tapi meskipun di anggap sebagai hama oleh para petani, Tupai kelapa/Bajing bisa dijadikan hewan peliharaan yang lucu dan jinak jika dipelihara dari anakan.


Tupai kelapa/Bajing yang dipelihara dari anakan bisa menjadi sangat jinak dan akrab dengan pemiliknya sehingga bisa di ajak bermain-main dan tidak perlu dikandang. Untuk merawat anakan Bajing sebetulnya cukup mudah asalkan kita telaten. Perawatannya juga lebih murah dan lebih mudah dibanding hewan sugar glider dan hamster.


Berikut ini cara merawat anakan Tupai kelapa/ Bajing agar besa bertahan hidup, sehat dan jinak:

- Kandang

Sebaiknya tempatkan anakan Bajing dikandang yang tidak terlalu besar untuk mempermudah saat mengambilnya. Karena anakan Tupai sangat sensitif dengan udara dingin maka sebaiknya didalam kandangnya diberi bohlam lampu 5 watt sebagai penghangat pada malam hari dan alas yang nyaman agar anakan Tupai tidak kedinginan.

- Pakan

Anakan Tupai/Bajing bisa diberikan susu bayi, bubur bayi, susu kental manis dan buah pisang yang dilumatkan untuk mempercepat pertumbuhannya.
Pada saat memberikan susu pada anakan Tupai, usahakan jangan sampai masuk ke hidungnya karena dapat menyebabkan radang paru-paru. Untuk memberikan susu bisa menggunakan dot kecil atau sendok kecil lalu disuapkan  pada mulut anakan Tupai seecara perlahan-lahan.

- Penjinakan

Jika kita memelihara Tupai/Bajing dari anakan sebetulnya tidak perlu di jinakkan karena secara naluri Tupai yang dirawat dari bayi dengan disuapi penuh kasih sayang setiap hari pasti akan mengenali kita sebagai perawatnya dan pasti akan menjadi jinak dan manja, terutama kepada pemiliknya. Yang perlu kita lakukan hanya mengurus kebersihannya, asupan pakan dan kenyamanan anakan Tupai/Bajing yang kita pelihara sampai menjadi dewasa. Anakan Tupai juga tidak perlu dimandikan karena bayi Tupai tidak tahan dingin. Untuk membersihkan tubuhnya, cukup dilap saja menggunakan kain basah dan segera dikeringkan agar tidak kedinginan.

Pada saat masih bayi sampai berusia 2,5 bulan, Tupai masih mudah dirawat dan diatur karena masih jinak dan penurut. Setelah berusia 3 bulan sampai 1 tahun, Tupai sudah mulai aktif dan mulai agak repot merawatnya, dan setelah Tupai dewasa, yaitu setelah berusia 1 tahun ke atas sifat liarnya akan mulai muncul apalagi kalau Tupai jarang di ajak berinteraksi dan hanya dibiarkan didalam kandang saja.

Berikut ini cara merawat Tupai kelapa/ Bajing dewasa:

- Kandang

Setelah Tupai dewasa, harus disediakan kandang yang lebih luas dan nyaman karena Tupai merupakan hewan yang sangat aktif. Berikan ranting kayu didalam kandangnya agar Tupai bisa meloncat-loncat dan bermain-main. Sediakan juga tempat pakan dan tempat minum serta tempat untuk istirahat/tidur.


Kebersihan kandang harus selalu diperhatikan agar Tupai selalu sehat dan terhindar dari serangan penyakit. Oleh karena itu, kandang Tupai harus rutin dibersihkan dari kotoran dan sisa-sisa makanan yang berceceran.

Tempatkan kandang Tupai di lokasi yang tenang dan nyaman, serta jauhkan dari keberadaan hewan predator seperti kucing, anjing, tikus, ular dan lainnya.

- Pakan

Tupai/Bajing dewasa bisa diberikan pakan berupa buah-buahan seperti pisang, pepaya, kelapa, jagung dan buah-buahan lainnya karena Tupai menyukai semua jenis buah. Sedangkan untuk air minumnya bisa diberikan air putih atau susu untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya.

- Mandi

Tupai/Bajing dewasa perlu dimandikan untuk membersihkan bulu-bulunya dan agar tidak terjangkit kutu. Untuk memandikan Tupai caranya dengan dipegang, kemudian basahi bulu-bulunya dengan air tapi jangan dicelupkan ke dalam air. Setelah bulu-bulunya basah kemudian oleskan shampo bayi dan di usap-usap sampai berbusa kemudian bilas dengan air bersih lalu dilap.

Setelah selesai dimandikan kemudian Tupai dijemur dibawah sinar matahari pagi selama kurang lebih 10-15 menit.

- Menjaga kesehatan Tupai

Penyakit yang sering menyerang Tupai adalah flu dan diare, penyebabnya bisa karena kondisi kandang yang kotor, cuaca yang terlalu dingin atau hidungnya kemasukan air. Ciri-ciri Tupai yang terkena flu, antara lain: hidungnya basah, lemas, nafsu makan menurun dan tidak aktif.

Untuk mengatasinya, jemur tupai setiap hari di bawah sinar matahari pagi antara jam 8 - 9 sampai kondisinya kesehatannya membaik. Meskipun kelihatannya sepele tapi kalau tidak segera ditangani bisa semakin parah dan bisa menjadi radang paru-paru dan tentunya penanganannya akan lebih sulit.

Sedangkan untuk penyakit diare pada Tupai bisa disebabkan karena makanan atau minuman yang tidak sehat. Tanda Tupai terkena diare yaitu kotorannya encer, lesu, lemas, nafsu makan menurun dan tidak aktif.

Untuk mengobatinya bisa menggunakan daun jambu biji yang ditumbuk sampai halus dan diberi sedikit air kemudian di suapkan pada tupai. Jika tidak segera di atasi bisa menyebabkan Tupai dehidrasi karena mengeluarkan cairan terus menerus . Hal itu akan menyebabkan Tupai semakin lemas karena tidak mau makan dan bisa berakibat kematian.

- Penjinakan

Untuk Tupai/Bajing yang giras perlu dijinakkan untuk mempermudah dalam perawatannya. Dan untuk mempermudah proses penjinakan sebaiknya potong ujung kukunya yang runcing karena Tupai yang giras biasanya suka mencakar ketika dipegang atau ditangkap.

Sering-seringlah memberi makan Bajing dengan menyuapinya karena hal ini akan membuat Tupai/Bajing lebih jinak dan mengenal kita sebagai perawatnya. Pada saat merasa lapar, biasanya Tupai akan mondar-mandir didalam kandang. Pada saat itulah berikan makanan dengan cara langsung menyuapkannya ke mulut Tupai. Dengan cara itu Tupai akan cepat jinak dan tergantung kepada kita.

Selain sering disuapi makanan, Tupai/Bajing sebaiknya diberi nama panggilan yang singkat dan mudah diingat oleh si Tupai. Sering-seringlah memanggil namanya ketika memberikan makan atau saat didekatnya. Lakukan sesering mungkin sampai Tupai hafal dengan namanya dan merespon ketika dipanggil namanya.

Tupai termasuk hewan pengerat yang pintar dan cepat mengenal pemiliknya. Agar Tupai lebih cepat jinak, sering-seringlah berinteraksi seperti di ajak ngobrol setiap hari dan sering dipegang. Dengan sering diajak ngobrol, maka lama-kelamaan Tupai akan mengenali suara kita sehingga pada saat kita panggil Tupai akan cepat merespon.

Biasanya setelah makan, Tupai akan merasa mengantuk, pada saat itulah pegang Tupai lalu letakkan di telapak tangan dengan posisi yang nyaman sambil dielus-elus sampai tertidur. Dengan begitu akan terjalin kedekatan antara Tupai dengan pemiliknya karena Tupai merasa diperlakukan dengan penuh kasih sayang. Selain itu, dengan sering dipegang dan di elus-elus, Tupai akan mengenal bau tubuh pemiliknya sehingga akan lebih jinak.

Jika ada waktu ajaklah Tupai bermain-main di luar kandang, tapi untuk pertama kali sebaiknya dilakukan didalam ruangan tertutup agar lebih aman. Setelah Tupai benar-benar jinak dan akrab dengan kita bisa mulai dibawa bermain di luar ruangan.


Baca juga:




Demikian informasi tentang cara merawat anakan Tupai kelapa/Bajing sampai dewasa. Untuk informasi lain seputar hewan peliharaan, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara merawat anakan Tupai kelapa/Bajing sampai dewasa"