Cara menanam pohon Sawo yang benar agar cepat besar dan berbuah lebat
OKB – Sawo merupakan salah satu jebis buah yang cukup populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia, karena selain rasa buahnya yang manis, harga buah ini juga cukup murah sehingga dapat terjangkau oleh semua kalangan.
Pohon Sawo bisa tumbuh dengan baik didaerah tropis seperti Indonesia. Tanaman ini berasal dari kawasan tropis di Guatemala - Amerika Tengah, kemudian menyebar ke berbagai Negara termasuk Indonesia.
Tanaman ini juga mudah dibudidayakan karena mudah tumbuh dan tidak memerlukan perawatan khusus yang merepotkan.
Baca juga: Cara menanam Kelengkeng agar cepat berbuah
Berikut ini cara menanam bibit Sawo yang baik dan benar agar tumbuh subur dan cepat berbuah:
1. Pemilihan lokasi
Sawo merupakan tumbuhan tropis, jadi sebaiknya jangan tanam bibit Sawo didaerah yang suhunya terlalu panas.
Pastikan lokasi untuk menanam Sawo memiliki curah hujan antara 1250 - 2500 mm per tahun. Pohon Sawo dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 900 - 2500 m di atas permukaan laut.
2. Pembibitan
Pohon Sawo bisa dibudidayakan dengan cara generatif dan vegetatif. Pembibitan tanaman Sawo dengan cara generatif (biji) akan menghasilkan kualitas buah yang berbeda dengan sifat tanaman induknya.
Sedangkan pembibitan dengan cara vegetatif (okulasi/sambung) bisa tetap mempertahankan sifat dan keunggulan dari tanaman indukan.
3. Pengolahan tanah
Pengolahan lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi untuk menanam Sawo sebaiknya disiapkan sebelum musim hujan tiba.
Untuk mengolah tanah bisa dilakukan dengan cara mencangkul, membajak dan membersihkan lahan dari rumput dan tanaman liar.
Jarak tanam yang baik antara satu pohon dengan pohon yang lain idealnya sekitar 8 - 9 m x 8 - 9 m. Hal ini penting untuk menjaga agar tanaman Sawo tidak terlalu berdekatan jika sudah tumbuh besar.
4. Pembuatan lubang tanam
Buat lubang tanam untuk menanam bibit Sawo dengan ukuran sekitar 50 x 50 x 50 cm. Pastikan untuk memisahkan lapisan tanah bagian atas dan bawah, lalu isi lubang tersebut dengan tanah bagian atas yang sudah dicampur dengan pupuk kandang.
Biarkan dulu lubang tanam yang sudah dibuat tersebut tetap terbuka sekitar 2 minggu untuk mempercepat pelapukan.
5. Penanaman bibit Sawo
Penanaman bibit Sawo sebaiknya dilakukan pada musim hujan dan pada sore hari. Lepaskan polybag dengan hati-hati agar tanahnya tidak pecah.
Usahakan agar tanah dan akarnya tidak rusak. Pastikan juga agar tidak ada tanah yang menimbun bagian yang disambung/okulasi. Pada masa pertumbuhan awal, akan lebih baik jika ditanami tanaman penutup tanah.
Rawat pohon Sawo dengan cara melakukan penyiraman secara rutin setiap hari tapi jangan sampai air menggenang karena bisa menyebabkan akarnya membusuk.
6. Perawatan
Lakukan pemupukan dengan memberikan pupuk jenis N, P205 dan K20 untuk setiap pohon Sawo yang ditanam.
Pemupukan dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada saat menjelang musim hujan dan pada saat musim hujan akan berakhir. Pemupukan akan membantu memaksimalkan proses pertumbuhan dan produksi buah Sawo.
Untuk membasmi hama yang menyerang pohon Sawo seperti penyakit pink dan penyakit bercak daun bisa menggunakan fungsida.
7. Masa panen
Masa panen buah Sawo dari bibit generatif dan vegetatif memiliki rentang waktu yang berbeda. Pohon Sawo dari pembibitan vegetatif cenderung akan lebih cepat berbuah dari pada pohon Sawo dari bibit generatif.
Semakin tua umur pohon Sawo, maka akan semakin banyak buah yang dihasilkan. Pohon Sawo yang berumur 15 tahun bisa menghasilkan buah sebanyak 280 - 300 kg.
Baca juga:
Demikian informasi tentang cara menanam pohon Sawo yang benar agar cepat besar dan berbuah lebat yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar pertanian dan peternakan, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Cara menanam pohon Sawo yang benar agar cepat besar dan berbuah lebat"