Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Cara budidaya ikan Patin dikolam terpal agar cepat besar

(Ikan Patin)

Ikan Patin semakin banyak peminatnya karena dagingnya tebal, lembut dan rasanya gurih serta bisa di olah menjadi berbagai jenis masakan. Hal itulah yang menyebabkan ikan Patin memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan harganya stabil.

Karena semakin banyak peminatnya, maka permintaan pasar terus meningkat dan tentunya hal ini menjadi peluang usaha yang menguntungkan dengan cara membudidayakannya.

Ada banyak jenis dan spesies ikan Patin yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia dan semua jenis ikan tersebut bisa dikonsumsi.

Faktor utama saat akan membudidayakan ikan Patin yaitu harus benar-benar memperhatikan habitat hidupnya.

Cara membudidayakan ikan Patin yang paling mudah tentunya menggunakan kolam. Dan seiring dengan perkembangannya, kolam terpal lebih banyak dipilih karena lebih ekonomis, murah dan praktis.

Selain itu, ikan Patin juga tidak memerlukan kondisi yang khusus, karena ikan ini sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan bisa beradaptasi pada berbagai tingkat keasaman air (pH), sehingga ikan ini mampu menyesuaikan dengan berbagai tipe air dengan tingkat keasaman berbeda.

Berikut ini tips budidaya ikan Patin dikolam terpal agar cepat besar:

• Pembuatan kolam terpal
(Ilustrasi kolam terpal untuk budidaya ikan Patin)

Kolam terpal biasanya dibuat dengan tujuan agar budidaya lebih hemat dan efisien. Selain itu, kolam terpal juga bisa menyesuaikan dengan luas lahan yang ada dan yang paling penting saat sudah tidak digunakan, kolam terpal dapat langsung dibongkar tanpa meninggalkan kerusakan pada lahan/lokasi.

Berikut ini tahapan pembuatan kolam terpal untuk budidaya ikan Patin:

- Gunakan terpal plastik dengan kualitas nomor satu dengan ketebalan A5 atau A6 yang mampu bertahan selama 5 tahun.

- Gunakan terpal yang umum digunakan, yaitu terpal dengan panjang sekitar 8 - 12 meter dan lebar 6 - 8 meter, karena dengan menggunakan terpal tersebut dapat dibuat kolam dengan ukuran lebar 4 - 6 meter, panjang 8 - 10 meter dan tinggi sekitar 1 meter.

- Selanjutnya ratakan terlebih dulu lahan yang akan digunakan sebagai alas kolam terpal menggunakan cangkul. Dan jika diperlukan buatlah saluran air pada bagian tengah kolam yang nantinya akan digunakan saat masa penen.

- Kemudian tebarkan pasir dengan ketebalan sekitar 10 cm pada lahan yang akan dibuat kolam terpal.

- Sebagai penyangga bagian pojok-pojok kolam terpal agar bisa berdiri kokoh, gunakan tiang dan anyaman bambu. Pastikan tiang penyangga benar-benar kuat dan mampu menahan air yang ada didalam kolam.

- Pasang terpal pada peyangga dengan ukuran yang disesuikan dengan kebutuhan.

• Pemilihan bibit

Pemilihan bibit ikan Patin yang bagus akan menentukan kualitas dan waktu panennya. Untuk dapat memperoleh bibit ikan Patin, kita bisa melakukan pemijahan sendiri atau bisa membelinya di Balai Benih Ikan (BBI).

Sebelum membeli bibit ikan Patin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:

• Usahakan untuk memilih lokasi pembelian bibit yang tidak terlalu jauh dari rumah atau lokasi kolam ikan untuk menghindari kematian benih ikan Patin selama dalam perjalanan.

• Sebaiknya bibit ikan Patin dibeli setelah kolam siap untuk di isi, sehingga ketika datang bisa langsung dimasukkan kedalam kolam.

• Pilihlah bibit ikan Patin yang berukuran seragam dan berwarna cerah mengkilap, tidak cacat dan tidak terdapat luka pada tubuhnya serta bebas dari hama dan penyakit. Pilih bibit ikan Patin yang sehat, aktif dan lincah bergerak.

• Angkut bibit ikan dengan hati-hati, dan jika menggunakan kantong plastik maka perhatikan kadar oksigen didalam kantong plastik.

• Penebaran bibit
(Ilustrasi bibit ikan Patin yang sudah ditebar didalam kolam)

Setelah kolam terpal siap, maka tahap selanjutnya adalah menebar bibit ikan Patin kedalam kolam.

Tapi sebelum ditebarkan terlebih dulu bibit ikan Patin harus diberi terathment aklimatisasi dan juga perhatikan hal-hal seperti dibawah ini:

- Pastikan bahwa air kolam sudah ditumbuhi plankton sebagai pakan alami bibit ikan Patin.

- Pertahankan kedalaman air kurang lebih 50 cm dari dasar kolam.

- Kualitas air kolam harus sudah memenuhi syarat untuk proses budidaya.

Setelah kolam memenuhi syarat-syarat tersebut, barulah membeli bibit dan menebarkannya ke dalam kolam.

- Setelah bibit ikan Patin sampai dilokasi, sebaiknya masukkan kantong plastik wadah bibit kedalam kolam selama 15 - 20 menit untuk menyesuaikan suhu air didalam kantong dengan suhu air kolam agar bibit ikan tidak stress ketika dipindahkan kedalam kolam.

- Waktu yang tepat untuk menebar bibit ikan Patin adalah pada pagi atau sore hari, karena pada waktu tersebut suhu air tidak terlalu panas.

- Setelah suhu air didalam kantong plastik dan didalam kolam telah sesuai, langkah selanjutnya adalah memiringkan kantong plastik yang berisi bibit ikan Patin dan membuka ikatannya, lalu biarkan bibit ikan Patin bergerak keluar sendiri kedalam kolam.

- Kepadatan bibit disesuaikan dengan ukuran kolam. Usahakan jangan terlalu padat untuk menghindari persaingan perebutan makanan.

• Pemberian pakan
(Ilustrasi pemberian pakan ikan Patin)

Pakan berupa pelet diberikan dengan komposisi 3/4 dari bobot tubuh ikan per hari. Saat bibit ikan Patin masih berukuran kecil, pakan harus diberikan lebih sering, yaitu 4 - 5 kali dalam sehari. Kurangi intensitas pemberian pakan menjadi 3 kali sehari saat ikan Patin telah memasuki usia siap panen.

Pemberian pakan dilakukan dengan menaburkannya secara merata pada permukaan kolam. Berikan pakan secara bertahap, dan tambahkan porsinya jika ikan Patin masih terlihat agresif berebut pakan dan kurangi porsinya saat ikan Patin tidak agresif lagi berebut pakan.

• Perawatan rutin
(Ilustrasi air kolam yang sudah waktunya diganti)

Dalam budidaya ikan Patin, ada aspek pemeliharaan yang wajib diperhatikan yaitu pengelolaan air harus dilakukan dengan baik serta memperhatikan hal-hal senagai berikut:

- Lakukan penggantian air secara rutin dengan frekuensi 2 - 3 minggu sekali. Hal ini bertujuan untuk membuang sisa-sisa kotoran dari makanan, amoniak, dan kotoran ikan yang ada didalam kolam.

- Penggantian air kolam dilakukan secara bertahap dengan membuang 1/3 bagian air kolam, dan baru kemudian tambahkan air bersih kedalam kolam secara perlahan.

- Pada musim kemarau, kita juga harus secara intensif mengecek kondisi volume air kolam, karena pada musim kemarau air akan lebih cepat menguap. Segera tambahkan air saat volume air mulai berkurang.

• Masa panen
(Ilustrasi panen ikan Patin)

Setelah ikan Patin berumur 5 - 6 bulan dari waktu pertama kali tebar bibit, maka ikan Patin sudah siap panen.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memanen ikan Patin, antara lain:

- Keringkan air didalam kolam dan sisakan volume air sebanyak 1/3 bagian.

- Kemudian gunakan jaring untuk menangkap ikan Patin.

- Lakukan pemanenan dengan hati-hati agar tidak ada ikan Patin yang terluka.

- Segera masukkan ikan Patin hasil panen  kedalam air segar.

- Untuk menjaga kesegaran ikan Patin, gunakan air dengan suhu 20°Celcius didalam kantong plastik transparan dan jangan lupa tambahkan oksigen agar ikan dapat tetap hidup.

- Jumlah ikan didalam kantong sebaiknya jangan terlalu banyak agar tidak berjejal.

- Lakukan pengangkutan hasil panen pada pagi atau sore hari.

Baca juga:




Demikian informasi tentang cara budidaya ikan Patin dikolam terpal agar cepat besar. Untuk informasi lain seputar ikan konsumsi, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara budidaya ikan Patin dikolam terpal agar cepat besar"