Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Cara beternak belut didalam drum agar cepat panen

(Ternak belut menggunakan media drum)

Permintaan belut dipasaran semakin hari semakin meningkat, dan meskipun peternak belut semakin banyak tapi hasil produksinya masih belum bisa memenuhi stok permintaan pasar yang terus meningkat.

Usaha budidaya belut termasuk usaha yang cukup menjanjikan dan bisa dilakukan dilahan yang sempit menggunakan media drum. Penggunaan drum adalah salah satu cara untuk mensiasati keterbatasan lahan ketika pemilihan kolam terpal dirasa sangat merepotkan karena harus punya lokasi yang terbuka.

Pada umumnya, beternak belut yang sering dilakukan oleh para peternak adalah dengan menggunakan media kolam terpal ataupun di sawah. Tapi secara mendasar, cara beternak belut, cara pembibitan, dan proses pemijahannya tidak berbeda antara media drum, kolam terpal, maupun dikolam sawah, hanya saja dari ketiga media tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan dari sektor ketersediaan lahan atau tempatnya.

Berikut ini beberapa tahapan untuk beternak belut didalam drum:

• Menyiapkan media yang cocok untuk belut

Media ini sangat penting sebagai tempat tinggal dan pertumbuhan belut mulai dari bibit sampai siap panen agar tidak mengalami kendala, sehingga diupayakan agar semirip mungkin dengan kondisi di habitat aslinya.

Berikut ini bahan-bahan yang diperlukan sebagai media beternak belut:
• Lumpur kering
• Kompos
• Jerami
• Air bebas pencemaran
• Mikro organisme
• Pupuk TSP
• Tanaman eceng gondok

Bahan-bahan tersebut cukup mudah didapatkan di lingkungan sekitar kita. Setelah semua bahan disiapkan, kemudian tinggal disusun penempatannya.

Berikut ini susunan penempatan bahan-bahan untuk media ternak belut didalam drum:

• Jerami diletakkan pada bagian dasar drum dengan ketebalan antara 20 sampai 40 cm, kemudian disiram secara merata menggunakan bibit mikro organisme starter di atasnya.

• Kompos dijadikan lapisan berikutnya dengan ketebalan sampai 5 cm dan kemudian ditutup dengan lumpur kering yang sebelumnya telah dicampur bersama pupuk TSP sebanyak kurang lebih 5 kg sampai setebal 25 cm.

• Alirkan air sampai menggenangi keseluruhan media ternak belut sampai setinggi kurang lebih 20 cm di atas permukaan lapisan lumpur.

• Kemudian tanaman eceng gondok bisa mulai diletakkan sebagai tempat bersembunyi serta tempat tumbuhnya mikro organisme alami lainnya.

• Perlu diperhatikan bahwa media yang sudah dipersiapkan tersebut harus di endapkan dulu sampai beberapa hari agar terjadi fermentasi secara alami, dan untuk mendapatkan media ternak yang sempurna hingga ditumbuhi plankton, cacing, serta jentik-jentik lainnya yang merupakan pakan alami untuk belut, media yang sudah dipersiapkan perlu di endapkan sampai 2 minggu.

• Menyiapkan bibit belut

Setelah media ternak di endapkan, barulah bibit belut bisa dimasukkan. Kapasitas untuk media seukuran drum normal bisa menampung sekitar 300 - 500 ekor bibit belut.

Belut memiliki sifat kanibal, tapi hal ini tidak akan terjadi pada belut yang masih berusia 8 - 10 bulan dengan catatan pemberian pasokan pakan tetap terpenuhi.

• Perawatan harian rutin

Untuk perawatan harian belut, yang paling penting adalah memperhatikan kualitas media ternaknya, terutama airnya.

Bibit belut memiliki pH 5 - 7, jadi selama masa pertumbuhan akan terjadi perubahan air menjadi basa didalam drum. Air basa akan tampak berwarna merah kecoklatan, penyebabnya adalah akibat menumpuknya sisa pakan dan meningkatnya kadar amonia.

Jika sampai terjadi hal demikian, maka air perlu dinetralisir dan sering di ukur derajat pH-nya secara berkala.

Perhatikan juga suhu air agar bertahan antara 26 - 28°Celcius. Supaya pertumbuhan bibit belut tidak terganggu karena cuaca alam yang panas, maka penyiraman lingkungan media ternak perlu dilakukan sebagai bentuk hujan buatan.

• Pemberian pakan

Pemberian pakan yang cukup dan baik akan mendukung pertumbuhan bibit belut menjadi lebih optimal.

Agar bibit belut dapat tumbuh dengan cepat, maka pemberian pakan pada bibit belut akan lebih baik jika diberikan pakan segar seperti: Belatung, Siput, Cacing tanah, Ikan cetol, dan jenis anak ikan berukuran kecil lainnya.

Dalam sehari sebaiknya bibit belut diberikan pakan sekali saja pada sore hari menjelang malam, karena ini adalah waktu dimana belut sering keluar untuk mencari makan seperti di alam liar.

Pellet juga bisa diberikan sebagai pakan tambahan untuk memicu pertumbuhan belut agar lebih cepat besar. Tapi jenis pakan ini sebaiknya hanya diberikan sebagai selingan saja dan tidak diberikan setiap hari. Berikan sesuai dengan takaran yang tepat, yaitu maksimal 5% dari berat keseluruhan bibit belut yang dipelihara dalam 1 drum.

• Masa panen

Waktu yang paling tepat untuk memanen belut untuk konsumsi adalah ketika belut sudah berusia 4 bulan karena pada usia ini, seekor belut yang pertumbuhannya normal dan sehat akan memiliki berat rata-rata sekitar 400 gram.
(Ilustrasi belut ukuran konsumsi)

Baca juga:




Demikian informasi tentang cara beternak belut didalam drum agar cepat panen. Untuk informasi lain seputar hewan ternak, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara beternak belut didalam drum agar cepat panen"