Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Cara beternak burung Jalak Bali yang baik dan benar agar berhasil

(Sepasang indukan Jalak Bali)

Jalak Bali adalah burung endemik Pulau Dewata yang memiliki penampilan sangat eksotis. Tubuhnya berukuran sedang dengan panjang sekitar 25 cm.

Ciri khas burung ini ada pada bulunya yang berwarna putih bersih diseluruh tubuhnya, kecuali pada bagian ekor dan sayapnya berwarna hitam. Bagian selaput pipi yang tidak ditumbuhi bulu berwarna biru cerah dan kakinya berwarna hitam keabu-abuan. Antara burung jantan dan betina memiliki penampilan fisik yang serupa.

Burung Jalak Bali semakin diminati karena selain memiliki penampilan yang indah sebagai burung hias, burung ini juga memiliki suara kicauan yang cukup bagus.

Tapi sayangnya populasi burung Jalak Bali di alam bebas sudah semakin langka karena banyaknya perburuan liar terhadap burung ini yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab demi mendapatkan keuntungan, mengingat harga burung Jalak Bali yang cukup tinggi dipasaran.

Oleh karena itu perlu dilakukan upaya penangkaran burung Jalak Bali agar burung ini tidak mengalami kepunahan. Selain untuk melestarikannya, upaya panangkaran juga dapat menjadi peluang usaha yang cukup menguntungkan karena peninat burung ini cukup banyak dan harga jualnya juga cukup tinggi.

Agar berhasil dalam menangkarkan burung Jalak Bali, tentunya harus mengetahui terlebih dulu tahapan-tahapannya dari mulai menyiapkan kandang ternak sampai pemanenan dan seterusnya.

Berikut ini tips sukses budidaya burung Jalak Bali:

• Kandang

Untuk memulai ternak burung Jalak Bali, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kandang ternak. Usahakan kandang ternak menghadap ke arah timur agar bisa mendapatkan sinar matahari pagi.

Agar burung Jalak Bali dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, burung ini perlu memiliki ruang gerak yang cukup luas. Ukuran kandang yang ideal untuk ternak burung Jalak Bali yaitu sekitar 80 cm x 100 cm x 80 cm untuk sepasang indukan.

Kandang ternak bisa dibuat dari kayu, alumunium, atau besi sebagai rangkanya dengan penutup menggunakan kawat strimin. Lebih baik lagi jika menggunakan tembok dari batu bata atau batako dibagian samping kiri, kanan dan belakangnya, sedangkan bagian depannya menggunakan kawat strimin agar sirkulasi udara lebih lancar dan mudah dalam pemantauannya.

Lengkapi kandang ternak untuk Jalak Bali dengan beberapa perlengkapn untuk menunjang aktivitas burung seperti ranting atau tanaman perdu sebagai tempat bertengger burung.

Sediakan juga kotak kayu dengan tambahan jerami, rumput kering atau daun cemara kering sebagai sarang untuk bertelur. Sediakan juga tempat pakan, tempat air minum dan juga bak mandi agar burung bisa mandi sesukanya.

Usahakan kandang ternak berada dilokasi yang tenang dan sepi agar burung Jalak Bali tidak stress sehingga dapat berkembang biak dengan baik. Brung ini tidak menyukai suasana lingkungan yang gaduh, dan jika lingkungan di sekitar kandangnya terlalu berisik maka burung ini akan stress dan susah bertelur.

• Indukan

Pilihlah indukan Jalak Bali yang sehat dengan bulu-bulu yang rapi, mengkilap, warnanya putih bersih dan cemerlang dan warna selaput muka biru segar.

Pilihlah calon indukan Jalak Bali yang memiliki postur tubuh proporsional, tidak memiliki cacat fisik, lincah, aktif dan nafsu makannya besar.

Agar burung cepat produk, pilihlah calon indukan Jalak Bali yang sudah dewasa dan siap kawin, yaitu yang sudah berusia minimal 2 tahun.

Jika kita membeli sepasang Jalak Bali yang belum berjodoh, maka sebelum dimasukkan ke dalam satu kandang, lebih baik calon indukan jantan dan betina ditempatkan pada kandang yang terpisah dulu. Tujuannya agar kedua calon indukan Jalak Bali tersebut bisa beradaptasi dulu atau proses pengenalan sampai keuanya akur dan berjodoh.

Setelah kedua calon indukan Jalak Bali tampak sudah akur dan berjodoh, baru disatukan dalam kandang ternak. Tapi harus tetap di awasi apakah keduanya sudah benar-benar berjodoh untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan seperti terjadinya perkelahian.

• Pakan

Berikan pakan yang mengandung gizi dan bernutrisi tinggi, dan tambahan juga pakan tambahan seperti jangkrik, belalang dan ulat hongkong untuk memenuhi kebutuhan proteinnya. Untuk menghindari telur yang dihasilkan infertile, berikan juga obat fertility.

• Perawatan indukan Jalak Bali

Bersihkan kandang ternak secara berkala sehingga tidak ada kotoran burung yang menumpuk atau pakan yang membusuk.
Kebersihan kandang sangat penting untuk diperhatikan agar burung terhindar dari virus atau bakteri yang dapat menggangu kondisi kesehatan burung.

Bersihkan tempat pakan, tempat air minum dan bak mandinya agar tidak menjadi sarang kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan burung terserang penyakit.

• Perawatan piyik/anakan Jalak Bali

Untuk piyik/anakan Jalak Bali yang di sapih/di pisahkan dari induknya perlu diberikan perawatan khusus dengan menempatkannya di kotak atau kandang yang hanyat dengan diberikan bolam lampu 5 watt untuk menghangatkan tubuhnya.

Berikan pakan berupa voer butiran khusus untuk anakan burung yang disedu dengan air panas agar menjadi lunak baru dilolohkan atau bisa juga diberikan bubur buatan dari voer yang dicampur susu bubuk atau madu dan  ditambahkan air panas. Tunggu sampai adonan menjadi dingin baru diberikan pada piyik/anakan Jalak Bali.

Pemberian pakan pada piyik/anakan Jalak Bali dilakukan tiga kali sehari selama kurang lebih tiga bulan sampai anakan Jalak Bali bisa makan sendiri.

Baca juga:

Demikian sedikit informasi tentang cara beternak burung Jalak Bali yang baik dan benar agar berhasil. Untuk informasi lain seputar burung Jalak Bali, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara beternak burung Jalak Bali yang baik dan benar agar berhasil"