Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Cara beternak Perkutut Bangkok yang baik dan benar agar berhasil

(Perkutut Bangkok)

Sejak jaman dulu sampai sekarang burung Perkutut tetap di gemari sebagai burung klangenan. Dulu berbagai mitos tentang Perkutut membuat para penggemar burung ini rata-rata adalah orang-orang tua. Tapi saat ini kalangan anak muda juga mulai banyak yang tertarik untuk memelihara burung klasik ini.

Keistimewaan burung Perkutut adalah pada suara anggungannya yang merdu yang bisa membawa suasana hati menjadi tentram dan damai. Perawatannya juga sangat mudah karena hanya memerlukan pakan berupa biji-bijian saja, tidak perlu diberikan jenis pakan yang bermacam-macam seperti burung kicauan yang memerlukan extra fooding (EF) agar tetap rajin berkicau.

Dulu Perkutut yang banyak dipelihara adalah Perkutut lokal hasil tangkapan hutan yang diperoleh dengan cara di pikat, di jaring atau dengan memelihara anakannya dengan cara mengambil saranganya.
(Sarang Perkutut liar)

Tapi setelah masuknya Perkutut Bangkok ke Indonesia, para Kung Mania mulai beralih memelihara Perkutut Bangkok karena suara anggungannya di anggap lebih bagus dari Perkutut lokal.

Karena sekarang ini kontes Perkutut hanya membuka kelas untuk Perkutut Bangkok, maka penggemar Perkutut Bangkok-pun menjadi semakin banyak, karena selain untuk di nikmati suara anggungannya, Perkutut Bangkok juga bisa di ikut sertakan dalam lomba untuk di nilai suara anggungannya.
(Lomba Burung Perkutut)

Dengan semakin banyaknya penggemar burung Perkutut Bangkok, maka permintaan akan burung ini juga semakin meningkat. Hal itu tentu bisa menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan dengan cara membudidayakannya.

Burung Perkutut Bangkok termasuk burung yang mudah di ternakkan karena asal-usul burung ini juga dari hasil penangkaran, sehingga lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan Manusia.

Berikut ini cara beternak Perkutut Bangkok yang baik dan benar agar cepat produk:

• Persiapan kandang ternak

Tahap pertama yang harus disiapkan untuk beternak Perkutut Bangkok adalah menyiapkan kandang ternak. Untuk ukuran kandang ternak tidak ada patokan khusus, karena semakin besar ukuran kandangnya maka burung akan semakin leluasa beraktivitas seperti terbang, bercengkrama dan melakukan perkawinan.
(Ilustrasi kandang ternak Perkutut)

Kandang yang terlalu sempit akan membuat burung Perkutut tidak bebas beraktivitas dan melakukan perkawinan karena sebelum melakukan perkawinan, burung Perkutut akan saling meloloh dan melakukan beberapa aktivitas seperti mbekur, ngecer dan baru melakukan perkawinan.

Perilaku ngecer dilakukan indukan Perkutut jantan dengan menaiki punggung indukan Perkutut betina sambil berbunyi cek..cek..cek..cerrrr..

Aktivitas tersebut dilakukan sambil melompat dari punggung indukan Perkutut betina ke samping kanan atau samping kirinya kemudian akan hinggap di tangkringan disebelah indukan Perkutut betina. Oleh karena itulah, dalam beternak Perkutut Bangkok sebaiknya disediakan tangkringan yang agak panjang agar indukan Perkutut jantan bisa lebih leluasa ketika ngecer.

Proses ngecer biasanya akan dilakukan sekitar 4 - 5 kali dan barulah terjadi proses perkawinan. Aktivitas ngecer yang dilakukan Perkutut adalah proses pemanasan sebelum Perkutut melakukan perkawinan.

Untuk ukuran kandang ternak yang ideal, sebaiknya menggunakan kandang dengan ukuran minimal 45x45x60 cm untuk sepasang indukan Perkutut Bangkok.

Usahakan untuk membuat kandang ternak yang menghadap ke arah timur agar terkena sinar matahari pada pagi hari, sehingga indukan Perkutut Bangkok bisa berjemur setiap pagi. Tapi sebaiknya sarang untuk bertelur ditempatkan di pojok kandang yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Biasanya setelah berjemur, burung Perkutut akan melakukan perkawinan. Selain mempercepat proses perkawinan, sinar matahari pagi juga sangat bagus untuk kesehatan tubuh dan bulu-bulu burung Perkutut.

Setelah indukan Perkutut terpantau sudah melakukan perkawinan, biasanya indukan Perkutut betina akan mulai bertelur setelah 1 - 2 minggu kemudian.

Masa pengeraman telur akan berlangsung selama 2 minggu, dan terkadang bisa mundur 1 atau 2 hari sampai telur-telurnya menetas.
(Indukan Perkutut sedang mengerami telurnya)

Setelah anakan/piyik Perkutut Bangkok berumur 5 - 7 hari, ring/cincin bisa dipasang di kakinya dan bisa di ambil dari sarangnya untuk di asuh dan diloloh oleh burung Puter atau bisa dirawat sendiri agar indukan Perkutut Bangkok bisa cepat produk lagi.

Jika anakan/piyik dibiarkan dirawat oleh induknya sendiri, waktu yang baik untuk memisahkan piyik dari induknya adalah setelah anakan Perkutut sudah mulai bisa makan sendiri, yaitu setelah berumur di atas 21 hari atau digenapkan sekalian pada usia 1 bulan saja agar lebih aman.
(Indukan Perkutut dan piyiknya)

Setelah anakan/piyik di ambil, sebaiknya kandang dan sarangnya dibersihkan sekalian agar bisa digunakan untuk bertelur lagi.

Baca juga:




Demikian informasi tentang cara beternak Perkutut Bangkok yang baik dan benar agar berhasil. Untuk informasi lain seputar burung Perkutut, dapat dibaca pada artikel OKB lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara beternak Perkutut Bangkok yang baik dan benar agar berhasil"