Cara beternak jangkrik untuk pemula agar berhasil
Semakin maraknya hobi burung kicau, otomatis juga berdampak positif pada tumbuhnya berbagai jenis usaha yang berkaitan dengan perlengkapan dan kebutuhan burung kicau seperti pembuatan sangkar dan perlengkapannya, pakan dan vitamin burung, termasuk usaha budidaya jangkrik.
Jangkrik biasanya dimanfaatkan sebagai pakan burung pemakan serangga, sebagai umpan mancing, dan pakan ikan hias. Karena permintaan pasar yang terus meningkat itulah, maka usaha ternak jangkrik merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan.
Apalagi harga jangkrik sekarang ini yang terus meningkat seiring permintaan yang terus meningkat. Padahal modal yang dibutuhkan untuk ternak jangkrik tidak terlalu besar.
Berikut ini beberapa tahapan dalam beternak jangkrik:
• Menyiapkan lokasi untuk ternak jangkrik
Hal pertama yang harus kita lakukan sebelum ternak jangkrik adalah mempersiapkan lokasi kadang untuk ternak jangkrik.
Jangkrik membutuhkan kandang yang mirip dengan habitat aslinya. Maka dari itu kita harus membuat kandang ternak jangkrik agar mirip dengan kondisi dihabitat aslinya.
Lokasi pemeliharaan sebaiknya harus tenang, sunyi dan teduh serta mendapat sirkulasi udara yang baik untuk penyesuaian suhu ruangan.
Ruangan tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung, dan sebaiknya jauh dari pepohonan agar dapat menyerap panas matahari secara bebas.
Kandang ternak jangkrik juga harus jauh dari kandang ayam atau hewan lain yang mengganggu. Usahakan juga menghindari lokasi yang banyak predator seperti semut, cicak, tokek, dan tikus.
• Menyiapkan ruangan untuk penempatan kandang ternak jangkrik
Setelah mendapatkan lokasi untuk kandang jangkrik yang sesuai dengan kriteria di atas, langkah selanjutnya adalah menyiapkan rumah atau ruangan untuk menempatkan kandang ternak jangkrik.
Lantai ruangan cukup dari tanah saja tidak perlu dilapisi semen atau dicor, yang penting selalu kering dan tidak terlalu lembab. Usahakan lantai ruangan dibuat agak tinggi untuk menjaga kelembaban terutama saat musim hujan.
Tembok ruangan dibuat semi batako, yaitu 1,5 meter batako dan pada bagian atasnya asbes dan ventilasi. Atau temboknya berupa asbes dan bagian atasnya menggunakan bethek bambu untuk angin2.
Tembok juga dapat berupa bethek bambu dan pada bagian luar diberi plastik terpal sebagai penutup untuk menjaga suhu ruangan. Sedangkan atapnya menggunakan asbes untuk menjaga suhu ruangan lebih stabil dan tetap hangat walaupun turun hujan.
Atap dibuat miring dengan tinggi sekitar 2,5-3,5 meter. Atap ruangan tidak perlu terlalu tinggi agar ruangan tetap hangat dan tidak terlalu banyak angin yang masuk. Selanjutnya kandang dapat diatur sesuai keinginan kita.
• Menyiapkan kandang ternak jangkrik
Langkah berikutnya adalah membuat kandang ternak jangkrik yang ideal agar jangkrik bisa hidup dan berkembang sepanjang tahun, hal ini sangat penting karena di habitat aslinya jangkrik hanya berkembang biak pada musim tertentu sesuai dengan kondisi alam.
Kandang ternak jangkrik bisa dibuat dari triplek/plywood yang dirancang seperti peti dan diberi kaki-kaki untuk menghindari semut. Nantinya pada kaki-kaki kandang tersebut diberi wadah berupa kaleng atau botol air mineral yang dipotong dan di isi oli bekas sebagai penghalang semut dan predator naik ke kandang ternak jangkrik. Oli bekas berfungsi untuk pembunuh semut yang akan merayapi kandang ternak. Jangan menggunakan air karena semut masih bisa berenang dan naik ke kandang ternak jangkrik.
Dinding kandang jangkrik sebaiknya juga diolesi lumpur sawah agar jangkrik merasa seperti berada di habitat aslinya. Agar jangkrik tidak bisa merayap keluar kandang, pada bagian atas dinding kandang sebaiknya dilapisi dengan solatip atau lakban plastik agar jangkrik tidak bisa memanjat naik.
Pada bagian atas kandang ditutup dengan jaring ikan atau kawat ram agar predator seperti ngengat, tokek dan cicak tidak bisa masuk kedalam kandang jangkrik pada saat dibuka dan untuk penutup kandangnya bisa menggunakan terpal yang diberi bingkai bambu.
Kotak kandang ternak jangkrik dibuat dari papan atau triplek dengan rangka menggunakan kayu kaso/kayu reng. Ukuran panjangnya bisa dibuat dengan ukuran 100 cm, lebar 60 cm dan tinggi 30-40 cm.
Gunakan lem atau semen pada setiap sambungan dan sudut peti. Gunanya agar jangkrik yang baru menetas tidak bisa keluar lewat celah-celah sambungan karena jangkrik yang baru menetas ukurannya sangat kecil.
Penutup bagian atas kandang sebaiknya diberi engsel agar memudahkan untuk membuka dan menutup kandang. Pada bagian depan dan belakang kandang diberi lubang ventilasi dengan ukuran 50×7 cm, posisinya dibuat sekitar 10 cm dari bagian atas kandang. Lubang ventilasi kandang ditutup dengan kasa kawat ukuran halus agar jangkrik kecil tidak bisa keluat melewatinya.
Pada sisi-sisi kandang diberi celah atau cantelan sebagai pegangan untuk memudahkan saat mengangkat atau menggeser kotak kandang.
Kandang ternak jangkrik bisa dibuat bersusun untuk menghemat tempat dan efisiensi budidaya. Kandang ternak jangkrik sebaiknya diletakkan di dalam ruangan yang gelap yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Selain harus terlindung dari sinar matahari, suasana disekitar kandang ternak jangkrik juga harus tenang. Sebaiknya pilih ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik, gelap, jauh dari hiruk pikuk dan lalu lalang aktivitas Manusia.
• Media hidup untuk jangkrik
Agar jangkrik bisa hidup seperti di alam, sediakan karpet telur atau TRE yang disusun bertumpuk di dalam kandang ternak. TRE ini berfungsi sebagai tempat untuk jangkrik beraktivitas, bersembunyi dan beristirahat. Di sela-sela TRE inilah jangkrik akan bertelur, sampai masa panen.
Sebelum TRE digunakan debagai media hidup jangkrik didalam kandang ternak sebaiknya di jemur dulu selama 6 jam untuk membasmi bakteri, kuman dan penyakit yang ada.
• Menyiapkan bibit jangkrik
Setelah kandang ternak selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah menyiapkan bibit jangkrik. Untuk bibit jangkrik yang akan diternak biasanya adalah jenis G.Miratus dan G.Testaclus. Bibit jangkrik bisa dibeli dari toko pakan yang menyediakan pakan hidup. Sebenarnya jenis jangkrik lain juga bisa diternakan, namun ada beberapa spesies jangkrik yang memang sulit atau lambat perkembangbiakannya.
Bibit atau indukan untuk ternak jangkrik sebaiknya didapat dari tangkapan alam. Atau jika sulit mendapatkannya, minimal bibit jangkrik jantan harus menggunakan jangkrik liar, karena indukan jangkrik jantan alam (liar) memiliki karakter lebih agresif.
Ciri-ciri calon indukan jangkrik yang bagus:
• Sungut atau antena masih panjang
• Seluruh anggota badan masih lengkap
• Bisa melompat jauh dan gesit
• Tubuh klimis dan mengkilap
• Jangan memilih calon indukan jangkrik yang ketika dipegang mengeluarkan cairan baik dari mulut maupun dari duburnya.
• Pilih calon indukan jantan yang mengeluarkan suara derikan keras.
• Seluruh anggota badan masih lengkap
• Bisa melompat jauh dan gesit
• Tubuh klimis dan mengkilap
• Jangan memilih calon indukan jangkrik yang ketika dipegang mengeluarkan cairan baik dari mulut maupun dari duburnya.
• Pilih calon indukan jantan yang mengeluarkan suara derikan keras.
Ciri-ciri jangkrik jantan yaitu permukaan bulu sayapnya bergelombang dan kasar serta hanya memiliki dua sungut pada bagian ekornya. Sedangkan bulu sayap jangkrik betina halus dan terdapat ovipositor/sugut panjang pada bagian ekornya (Ekornya ada tiga bagian, dan yang tengah merupakan ovipositor).
• Proses mengawinkan jangkrik
Setelah mendapatkan calon indukan jangkrik yang berkualitas, baik yang kita peroleh dari alam atau yang kita beli dari toko ternak, langkah selanjutnya adalah mengawinkan calon indukan jangkrik agar menghasilkan telur yang nantinya akan kita ternak.
Usahakan tempat untuk proses perkawinan berbeda dengan tempat untuk pembesaran anakan jangkrik. Kondisi kandang untuk mengawinkan indukan jangkrik sebaiknya dibuat semirip mungkin dengan kondisi habitat jangkrik di alam dengan mengoleskan tanah liat pada dinding kandang dan diberi daun-daun kering, seperti daun jati, daun pisang atau serutan kayu didalamnya.
Calon indukan jangkrik yang akan dikawinkan harus berasal dari spesies yang sama, karena jika indukan jangkrik jantan dan betina berbeda species, maka perkawinan tidak akan terjadi. Untuk mengawinkan calon indukan jangkrik, kita bisa memasukkan indukan betina dan jantan dengan perbandingan 10 ekor betina dan 2 ekor jantan. Didalam kandang perkawinan harus disediakan bak pasir atau tanah sebagai tempat untuk bertelur.
Selama masa perkawinan, jangkrik jantan akan mengeluarkan suara derik terus menerus, dan jangkrik betina yang telah dibuahi akan mulai bertelur didalam pasir atau tanah yang kita sediakan.
Selama masa perkawinan, indukan jangkrik harus mendapatkan asupan pakan yang cukup seperti kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dan sayuran hijau lainnya. Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai pakan membusuk di dalam kandang.
Kita juga bisa menambahkan menu pakan lain seperti bekatul, tepung ikan, kuning telur bebek yang telah direbus dan dihaluskan, dan beberapa vitamin untuk melengkapi kebutuhan nutrisi indukan jangkrik agar telur-telur yang dihasilkan bisa lebih banyak dan berkualitas.
Jika kita mengalami kesulitan untuk mengawinkan jangkrik, kita bisa membeli telur jangkrik yang siap ditetaskan.
• Cara menetaskan telur jangkrik
Telur jangkrik akan menetas setelah 7-10 hari terhitung sejak terjadinya perkawinan. Jadi kita harus memisahkan telur-telur jangkrik maksimal 5 hari setelah induk jangkrik betina bertelur untuk menghindari induk jangkrik memakan telurnya sendiri.
Pindahkan telur ke dalam kandang penetasan yang juga merupakan kandang untuk pembesaran anakan jangkrik. Warna telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh dan setelah 4-6 hari biasanya telur akan mulai menetas.
Masukan telur-telur tersebut pada selembar kain agar tetap hangat. Untuk satu kandang bisa kita masukkan telur jangkrik sekitar 0,5 kg.
Pada masa penetasan, kelembaban kandang harus terus dijaga dengan menyemprotkan air, atau menutup kandang dengan karung goni yang dibasahi.
• Pemberian pakan
Hari-hari terakhir sebelum telur menetas sebaiknya pakan sudah disediakan di dalam kandang. Anakan jangkrik yang berumur 1-10 hari bisa diberikan pakan ayam (voer) yang terbuat dari kacang kedelai, beras merah, dan jagung kering yang dihaluskan.
Setelah berumur lebih dari 10 hari, anakan jangkrik bisa mulai dibetikan pakan berupa sayur-sayuran dan jagung muda. Selanjutnya bisa ditambahkan singkong, mentimun atau ubi.
• Pemeliharaan kandang ternak jangkrik
Perawatan kandang jangkrik dilakukan untuk menjaga kebersihan kandang. Selain itu, kelembaban kandang juga perlu untuk selalu dijaga. Pakan juga harus selalu tersedia, karena jika lapar jangkrik akan kanibal.
• Masa panen
Setelah kita merawat jangkrik selama kurang lebih satu bulan, maka jangkrik sudah bisa dipanen. Ada dua hasil ternak yang bisa kita peroleh, yaitu telur dan jangkrik dewasa. Telur jangkrik bisa dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran dengan harga yang lebih mahal dari jangkriknya.
Baca juga:
Demikian informasi tentang "Cara beternak jangkrik untuk pemula agar berhasil". Untuk informasi lain seputar jangkrik dan hewan ternak lainnya, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Terima kasih
Kandang ternak jangkrik
Post a Comment for "Cara beternak jangkrik untuk pemula agar berhasil"