Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Panduan lengkap beternak kelinci pedaging

Saat ini peminat daging kelinci semakin banyak, hal itu terbukti dari meningkatnya permintaan akan daging kelinci dipasaran. Tentu saja hal ini menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan untuk menambah penghasilan, mengingat proses pemeliharaan kelinci pedaging tergolong cukup mudah dengan biaya perawatan yang murah.

Kelinci jenis pedaging memang sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan dagingnya. Daging kelinci memiliki tekstur yang lembut dan termasuk daging sehat karena kandungan lemaknya rendah dan kaya akan protein. Daging kelinci juga mengandung senyawa ketotifen yang berkhasiat menyembuhkan penyakit asma.

Jenis-jenis kelinci pedaging yang umum dibudidayakan antara lain:

• Kelinci Flemish Giant

Kelinci jenis ini banyak diternakkan untuk diambil dagingnya karena ukuran tubuhnya yang besar dengan berat bisa mencapai 11 kg.

• Kelinci New Zeland White

Kelinci jenis ini sebenarnya merupakan hasil persilangan Flemish giant dan kelinci Belgian here. Bobot tubuh kelinci ini bisa mencapai 5,44 kg dengan angka kelahiran yang cukup tinggi, bisa 10 sampai 12 ekor per kelahiran.

• Satin Rabbit

Kelinci jenis ini pertama kali ditemukan pada tahun 1930. Kelinci satin rabbit memiliki bulu tebal dan lebat yang cenderung lurus.

Bobot tubuhnya sekitar 3,8 kg sampai 4,5 kg untuk kelinci jantan. Sedangkan kelinci betina bobot tubuhnya bisa mencapai 5 kg.

• Kelinci Rex America

Selain dipelihara sebagai kelinci pedaging, kelinci jenis ini juga banyak dipelihara sebagai binatang peliharaan rumah karena memiliki bulu yang lembut. Tetapi karena bobotnya yang cukup berat dan rasa dagingnya yang enak, kelinci rex america lebih banyak dipelihara sebagai kelinci pedaging.

Tahapan dalam budidaya kelinci pedaging:

• Kandang

Kandang untuk berkembang biak idealnya memiliki suhu ruangan 21° Celcius dengan sirkulasi udara lancar, dan lama pencahayaan idealnya selama 12 jam.

Menurut fungsinya kandang kelinci dibedakan menjadi tiga, yang pertama yaitu kandang induk untuk induk/kelinci dewasa (induk dan anak-anaknya), yang kedua yaitu kandang untuk kelinci pejantan (khusus untuk kandang pejantan ukurannya dibuat lebih besar) dan yang ketiga adalah kandang untuk anak-anak kelinci lepas sapih.

Untuk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan dan betina. 

Kandang yang ideal dibuat dengan ukuran 200x70x70 cm. Tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang untuk anak-anak kelinci (kotak untuk beranak) ukurannya 50x30x45 cm. 

Ada 3 jenis bentuk kandang untuk budidaya kelinci pedaging, antara lain:

1. Kandang sistem postal

Yaitu kandang tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dalam ruangan dan cocok untuk kelinci muda.

2. Kandang sistem ranch

Kandang tersebut dilengkapi dengan halaman pengumbaran.

3. Kandang battery

Kandang ini bentuknya mirip dengan sangkar berderet, dimana satu sangkar untuk satu ekor dengan konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid). 

Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan dan minum yang tahan pecah dan mudah dibersihkan. 

• Pembibitan

Untuk budidaya kelinci pedaging, pilih jenis kelinci yang memiliki berat badan dan tinggi dengan perdagingan yang baik, sedangkan untuk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.

• Perawatan bibit dan calon indukan

Perawatan bibit akan sangat menentukan kualitas indukan yang baik, oleh karena itu perawatan utama yang perlu diperhatikan adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik, serta mencegah kandang dari gangguan-gangguan dari luar. 

• Sistem pembiakan

Untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat-sifat yang spesifik, maka pembiakan dibedakan dalam 3 kategori yaitu:
- In Breeding (silang dalam), yaitu untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu atau proporsi daging.

- Cross Breeding (silang luar), yaitu untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggulnya.

- Pure Line Breeding (silang antara bibit yang beda jenis), yaitu untuk mendapat ras/jenis baru yang diharapkan akan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan dari sifat-sifat unggul yang dimiliki kedua induknya

• Reproduksi dan perkawinan

Kelinci betina sebaiknya segera dikawinkan ketika mencapai usia dewasa, yaitu ketika berusia 5 bulan (betina dan jantan). Jika dikawinkan pada usia yang masih terlalu muda, maka kesehatannya akan terganggu dan mortalitas anak cukup tinggi.

Jika kelinci pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya dikawinkan dengan betina yang sudah pernah beranak. Waktu perkawinan sebaiknya pada pagi/sore hari didalam kandang pejantan, dan biarkan sampai terjadi 2 kali perkawinan, baru setelah itu pejantannya dipisahkan.

• Proses kelahiran

Setelah melakukan proses perkawinan, kelinci betina akan mengalami kehamilan selama 30-32 hari. Kehamilan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina setelah 12-14 hari proses perkawinan. Jika terasa ada seperti bola-bola kecil didalam perutnya berarti kelinci tersebut hamil.

Pada 5 hari menjelang kelahiran, induk kelinci dipindahkan ke kandang beranak untuk memberi kesempatan pada induk kelinci menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulu-bulunyanya didalam sarang.

Induk kelinci biasanya akan melahirkan pada malam hari dengan kondisi anak-anaknya yang masih lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan dalam sekali melahirkan sekitar 6-10 ekor.

• Pemeliharaan

- Sanitasi dan tindakan preventif

Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak menjadi sarang penyakit, karena tempat yang lembab dan basah akan menyebabkan kelinci mudah terserang flu dan penyakit kulit. 

- Pengontrolan kesehatan

Kelinci yang terserang penyakit umumnya akan menunjukkan gejala lesu, nafsu makannya menurun, suhu badan naik dengan mata terlihat sayu.

Jika kelinci menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera pisahkan (karantina) kelinci tersebut dari kelinci-kelinci lainnya.

- Penyapihan dan perawatan

Penyapihan dilakukan setelah anakan kelinci berumur 7-8 minggu. Anakan kelinci yang disapih dari induknya ditempatkan dikandang tersendiri yang ditempati 2-3 ekor/kandangnya dan harus disediakan pakan yang cukup dan berkualitas.

Pemisahan berdasar jenis kelamin perlu dilakukan untuk mencegah masa birahi yang terlalu dini. Pengebirian juga dapat dilakukan saat menjelang dewasa, dan umumnya dilakukan pada kelinci jantan dengan cara membuang testisnya.

- Pemberian pakan

Jenis pakan yang diberikan meliputi:

• Daun-daunan hijau seperti: rumput lapangan, rumput gajah, kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi, dan daun kacang panjang.

• Biji-bijian/pakan penguat seperti: jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. 

Untuk memenuhi kebutuhan pakan pada ternak kelinci perlu diberikan pakan tambahan berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko/kios pakan ternak agar pertumbuhan ternak kelinci dapat mencapai bobot sesuai target yang ditentukan maka perlu diberikan pakan tambahan tersebut.

Pemberian nutrisi tambahan tersebut selain melalui pakan konsentrat juga diberikan melalui air minumnya.

Pakan kelinci pedaging yang di utamakan adalah yang dapat menunjang pertumbuhannya, yaitu daun-daunan hijau seperti rumput dan sayuran yang ditambah dengan pakan buatan pabrik/pelet khusus untuk kelinci.

Jika memungkinkan bisa juga ditambahkan bekatul, ampas tahu dan ampas susu kedelai dalam menu pakanannya.

Cara pemberian pakan diberikan 2 kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari antara jam 7 -8 diberikan pakan berupa pelet dengan sedikit hijauan yang telah dibuat layu terlebih dulu, sedikit bekatul/ampas tahu/ampas susu kedelai.

Pada sore hari sekitar jam 6 sore diberikan pakan berupa rumput dalam jumlah yang cukup banyak, karena pada dasarnya kelinci adalah binatang yang aktif pada malam hari/nocturnal yang pada siang hari lebih banyak bermalas-malasan/tidur-tiduran.

- Pemeliharaan kandang

Lantai/alas kandang, tempat pakan dan minum, sisa pakan dan kotoran kelinci setiap hari harus dibersihkan untuk menghindari timbulnya bibit penyakit.

Sinar matahari pagi harus bisa masuk ke dalam kandang untuk membunuh bibit-bibit penyakit yang dapat mengganggu kesehatan kelinci.

Dinding kandang sebaiknya dicat dengan kapur/ter, dan kandang yang pernah ditempati kelinci sakit juga hatus dibersihkan dengan kreolin/lysol untuk membunuh sisa-sisa virus/bibit penyakit yang masih tertinggal.

Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kelinci ternak:

• Bisul

Disebabkan karena adanya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.

Cara pengobatannya: Dengan melakukan pembedahan dan mengeluarkan darah kotor yang ada didalam bisul, selanjutnya diberi jodium.

• Kudis

Ditandai dengan timbulnya koreng pada kulit kelinci.

Cara pengobatannya: Dengan memberikan antibiotik berupa salep.

• Eksim

Disebabkan karena adanya kotoran yang menempel pada kulit kelinci.

Cara pengobatannya: Dengan diberikan salep/bedak salicyl.

• Penyakit telinga

Disebabkan oleh adanya kutu.

Cara pengobatannya: Dengan cara meneteskan minyak nabati pada bagian telinganya.

• Penyakit kulit kepala.

Disebabkan oleh jamur dengan gejala timbulnya kulit kering seperti sisik pada bagian kepala kelinci.

Cara pengobatannya: Dengan memberikan bubuk belerang pada bagian kulit yang sakit.

• Penyakit mata.

Disebabkan oleh bakteri dan debu dengan gejala mata kelinci selalu basah dan berair.

Cara pengobatannya: Dengan memberikan salep mata.

• Mastitis.

Disebabkan karena air susu yang keluar sangat sedikit/tidak dapat keluar. Gejalanya puting susunya mengeras dan terasa panas jika dipegang.

Cara pengobatannya: Dengan tidak menyapih anak-anak kelinci terlalu cepat, agar air susu dapat keluar secara normal.

• Pilek.

Disebabkan oleh serangan virus. Gejalanya hidung selalu berair/mengeluarkan ingus.

Cara pengobatannya: Dengan penyemprotan antiseptik pada bagian hidung kelinci.

• Radang paru-paru.

Disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida. Gejalanya sesak nafas dengan mata dan telinga terlihat berwarna kebiruan.

Cara pengobatannya: Dengan diberikan minum Sul-Q-nox.

• Berak darah.

Disebabkan oleh protozoa eimeira. Gejalanya nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan kotorannya mencret bercampur darah.

Cara pengobatannya: Dengan diberikan minum sulfaquinxalin dengan dosis 12 ml/1 liter air.

Pada umumnya pencegahan dan pengendalian penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi nilai gizi serta sesegera mungkin mengkarantina kelinci yang sakit agar tidak menulari kelinci yang lain.

• Hasil dari ternak kelinci

Hasil utama dari usaha ternak kelinci adalah daging dan bulu, sedangkan hasil tambahannya berupa kotoran dan air seni untuk pupuk organik.

Baca juga:

Panduan lengkap beternak Ayam Joper

Cara terbaik agar sukses dalam budidaya ikan bawal

Kolam yang ideal untuk budidaya ikan lele

Demikian informasi tentang "Panduan lengkap beternak kelinci pedaging". Untuk informasi lain seputar kelinci, dapat dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Kelinci Lokal

Post a Comment for "Panduan lengkap beternak kelinci pedaging"