Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Advertisement

Cara merawat Trucukan bahan/bakalan agar cepat ropel dan nggaruda

Trucukan adalah burung klasik yang memiliki penggemar fanatik tersendiri, sekilas memang tidak ada yang menarik dari burung ini, bentuk fisiknya sederhana dengan warna dominan coklat dan putih keabu-abuan.

Yang membuat Trucukan disukai adalah suara ropelnya yang khas, dan jika sudah ngeroll suaranya terdengar sangat merdu dengan irama yang mendayu-dayu dengan irama yang harmonis. Apalagi jika disertai dengan gaya merentangkan sayap atau nggaruda, maka akan membuat Trucukan semakin istimewa.

Tapi untuk memiliki Trucukan yang bisa ropel dan nggaruda tidaklah mudah, dibutuhkan perawatan yang tidak sebentar untuk membentuk burung ini sampai bisa ropel dan nggaruda, apalagi jika kita merawatnya dari bahan/bakalan.

Maka tidak heran jika harga Trucukan yang sudah jadi (gacor) jauh lebih mahal dari harga bahan/bakalannya, bisa sampai ratusan ribu, padahal harga Trucukan bahan/bakalan per ekornya hanya sekitar 25-30 ribu saja dipasaran.

Merawat Trucukan bahan/bakalan agar cepat ropel memang membutuhkan kesabaran, karena hampir semua Trucukan bahan/bakalan yang dijual dipasar burung berasal dari tangkapan hutan, jadi bisa dipastikan burung masih sangat liar dan belum makan voer.

Untuk memilih Trucukan bahan/bakalan dikandang ombyokan juga perlu kesabaran dan kejelian agar bisa mendapatkan bahan/bakalan Trucukan yang prospek.

Berikut ini adalah ciri-ciri bahan/bakalan Trucukan yang bagus:

• Suara crocokannya keras dan nyaring.

• Sering menyuarakan suara panggilan.

• Terlihat paling dominan dari yang lain ketika berebut makanan.

• Bodi besar dan panjang dengan jambul yang sering berdiri (njegrak).

• Postur tubuhnya terlihat gagah dan tegak.

• Lingkar mata hitam tegas dengan sorot mata yang tajam.

• Leher jenjang, paruh tebal, panjang dan lurus.

• Kepala ceper dengan bulu yang menutupi telinganya terlihat lebih menonjol keluar serta ada beberapa helai rambut dibelakang lehernya.

Setelah mendapatkan bahan/bakalan Trucukan yang prospek, untuk perawatan tahap awal adalah proses penjinakan:

• Mandikan Trucukan 2x sehari pagi dan sore hari dengan cara disemprot sampai basah kuyup untuk mengurangi sifat liarnya, pisang diambil dulu agar burung merasa lapar setelah dimandikan.

• Setelah dimandikan sampai basah kuyup, cobalah untuk memberikan jangkrik langsung dari tangan, kalau Trucukan masih belum mau mengambil jangkrik dari tangan kita, coba tusuk jangkrik pakai lidi yang panjang lalu sodorkan pada Trucukan sampai burung mau memakan jangkrik yang kita sodorkan tersebut.

• Setelah selesai, biarkan burung didis dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya baru kemudian dijemur secukupnya.

• Berikan pisang kepok putih yang sudah diolesi madu pada permukaannya.

• Air minumnya diganti setiap hari agar selalu bersih dan terhindar dari kuman serta bakteri.

• Bersihkan kandangnya setiap hari agar Trucukan sehat dan merasa nyaman dengan kandangnya.

• Gantang Trucukan ditempat yang ramai dan banyak aktifitas manusia agar Trucukan bakalan tersebut terbiasa dengan keberadaan manusia disekitarnya.

Untuk perawatan tahap berikutnya adalah melatih Trucukan bahan/bakalan untuk makan voer, caranya:

• Buah pisang diambil dari kulitnya lalu dilunakkan sampai jadi bubur, campurkan dengan voer lalu aduk sampai rata.

•Masukkan kembali adonan pisang dan voer tadi kedalam kulit pisang, taburi permukaannya dengan voer kering lalu berikan pada burung, cantolkan pisang diatas cepuk agar cecerannya yang jatuh masuk kedalam cepuk, jadi tidak terbuang percuma.

• Lakukan cara tersebut setiap hari, perbanyak porsi voer dalam adonan pisang tersebut setiap harinya sampai Trucukan bahan/bakalan tersebut mau makan voer polos tanpa pisang.

• Setelah satu minggu diberikan campuran pisang dan voer, coba sediakan voer kering dalam cepuk dan tidak usah diberikan pakan buah seharian, cukup pada pagi hari diberikan jangkrik sebanyak 3 ekor dan sediakan air minumnya. Kalau burung merasa lapar, voer kering yang disediakan didalam cepuk pasti dimakan karena tidak ada pakan lainnya.

Perawatan selanjutnya setelah Trucukan semi jinak dan sudah ngevoer adalah untuk membuat Trucukan agar rajin bunyi, caranya adalah sebagai berikut:

• Setiap pagi burung diembunkan agar menghirup udara segar.

• Jam 07.00 pagi burumg dimandikan, bisa disemprot atau memakai cepuk.

• Setelah mandi berikan jangkrik sepuasnya dan ulat hongkong (UH) cukup 3 ekor.

• Berikan pisang kepok putih yang sudah diolesi madu murni.

• Ganti voer 3 hari sekali, air minumnya diganti setiap hari.

• Bersihkan kandangnya setiap hari.

• Penjemuran dilakukan rutin setiap hari selama 2 jam.

• Setelah dijemur, gantang burung ditempat yang teduh dan tenang.

• Jangan pindah-pindah tempat gantangannya agar Trucukan merasa nyaman dan mapan dulu ditempat barunya.

• Sore hari kembali berikan jangkrik sepuasnya ditambah ulat hongkong (UH) sebanyak 3 ekor untuk mendongkrak birahinya.

Lakukan perawatan tersebut secara konsisten agar Trucukan bahan/bakalan cepat jinak dan rajin bunyi. Setelah Trucukan mapan dan merasa nyaman dengan lingkungannya, pasti akan rajin bunyi dengan suara ropelnya yang khas disertai gaya buka sayap (nggaruda).

Baca juga:

Perawatan Lovebird (LB) muda/paud agar rajin ngekek

Tips memilih dan merawat Kenari bahan ombyokan agar cepat bunyi

Tips perawatan Cucak Ijo (CI) bakalan agar cepat jinak dan rajin bunyi

Demikian informasi tentang cara merawat Trucukan bahan/bakalan agar cepat ropel dan nggaruda. Untuk informasi lain seputar burung Trucukan bisa dibaca pada artikel OKB yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Trucukan nggaruda

Post a Comment for "Cara merawat Trucukan bahan/bakalan agar cepat ropel dan nggaruda"