Cara merawat Tledekan Gunung bahan/bakalan agar bertahan hidup dan rajin bunyi
Meskipun popularitas Tledekan Gunung saat ini semakin menurun, namun penggemar setia burung klasik ini masih cukup banyak, hal itu terbukti dari antusias para Kicau Mania baik dipasar-pasar burung maupun di forum jual-beli burung online ternyata masih banyak yang mencari burung fighter ini.
Harga Tledekan Gunung termasuk stabil dan tidak mengalami penurunan yang signifikan seperti yang terjadi pada Kacer yang harganya mengalami penurunan sangat drastis.
Bahkan harga untuk Tledekan Gunung yang sudah jadi (gacor) tergolong cukup mahal dan justru terus naik. Tapi bagi para penggemarnya, harga yang cukup mahal tersebut dirasa sebanding dengan kualitas suara dari burung petarung bersuara merdu ini.
Karena harga Tledekan Gunung yang sudah jadi (gacor) relatif cukup mahal, sehingga banyak penggemar burung ini lebih memilih untuk memelihara Tledekan Gunung dari bahan/bakalan karena harganya lebih terjangkau.
Perawatan awal untuk Tldekan Gunung bahan/bakalan agar bisa bertahan hidup:
• Setelah kita mendapatkan Tledekan Gunung bahan/bakalan, segera tempatkan dikandang yang sesuai dengan ukuran tubuh Tledekan Gunung.
• Tempatkan ditempat yang sepi dan tenang dulu agar Tledekan Gunung bahan/bakalan tersebut tidak stres.
• Berikan jangkrik ukuran kecil beberapa ekor yang telah dipotong kaki-kakinya serta ulat hongkong (UH) dan kroto segar masing-masing satu cepuk.
• Sediakan air minum yang bersih pada cepuk yang agak besar agar sekalian bisa digunakan untuk mandi.
• Untuk sementara burung dikerodong dulu, tempatkan ditempat yang tenang dan jauh dari keramaian agar burung beradaptasi dengan lingkungan barunya.
• Bersihkan kandangnya setiap hari, sisa pakan dan air minumnya juga diganti setiap hari.
• Untuk sementara burung jangan dimandikan dengan semprotan dulu agar tidak stres, biarkan Tledekan Gunung bahan/bakalan tersebut mandi semaunya dicepuk minumnya.
Lakukan perawatan tersebut selama satu minggu, baru kemudian dilanjutkan ke perawatan tahap berikutnya.
Melatih Tledekan Gunung bahan/bakalan untuk ngevoer:
Setelah proses adaptasi selama satu minggu, saatnya untuk melatih Tledekan Gunung untuk makan voer, caranya sebagai berikut:
• Potong ulat hongkong (UH) kecil-kecil, campurkan dengan kroto dan voer halus dan diaduk sampai rata, kemudian ditaruh dalam cepuk.
• Untuk hari pertama campuran voernya cukup sedikit saja, takaran ulat hongkong (UH) dan kroto diberikan lebih banyak.
• Untuk hari berikutnya takaran voernya ditambah lebih banyak, sedangkan ulat hongkong (UH) dan krotonya dikurangi sedikit demi sedikit setiap harinya.
• Hari berikutnya takaran voernya terus ditambah, sedangkan ulat hongkong (UH) dan krotonya terus dikurangi sampai Tledekan Gunung bahan/bakalan tersebut mau makan voer polos tanpa campuran ulat hongkong (UH) dan kroto.
Perawatan selanjutnya setelah Tledekan Gunung sudah ngevoer total:
• Embunkan Tledekan Gunung setiap hari mulai jam 05.00 pagi untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi agar burung terpancing untuk berkicau seperti dihabitat aslinya. Karena suasana pagi hari adalah waktu paling favorit bagi burung-burung di alam liar untuk berkicau.
• Mandikan Tledekan Gunung setiap hari setelah jam 07:00 pagi agar burung menjadi lebih jinak. Cara memandikannya bisa dibiarkan mandi sendiri didalam cepuk atau disemprot halus dengan menggunakan sprayer.
• Setelah selesai dimandikan burung di angin-anginkan dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya sambil diberikan Ekstra fooding (EF) berupa jangkrik kecil yang sudah dipotong kaki-kakinya sebanyak 3-5 ekor.
• Setelah semua bulu-bulunya kering, kemudian burung dijemur selama sekitar 2 jam, tapi kalau cuaca terlalu panas, maka penjemuran cukup dilakukan sekitar 30 menit atau 1 jam saja setiap hari.
• Selesai dijemur, burung bisa digantang di teras rumah atau dilingkungan rumah yang suasananya sejuk dan nyaman.
• Berikan kroto segar sebanyak satu sendok teh.
• Sore harinya burung bisa diberikan jangkrik lagi sebanyak 3-5 ekor dan ulat hongkong (UH) sebanyak 3 ekor yang masih berwarna putih atau bisa juga ulat hongkong (UH) dicelupkan dulu kedalam air hangat untuk mengurangi kadar kitin pada tubuh ulat hongkong (UH).
• Menjelang malam hari, Tledekan Gunung kembali dikerodong sampai pagi.
Dengan perawatan rutin dan konsisten, dalam waktu yang tidak terlalu lama biasanya Tledekan Gunung bahan/bakalan tersebut akan rajin bunyi dengan suara nyeklek dan nyulingnya yang khas.
Baca juga:
Tips perawatan Ciblek agar gacor dan ngebren
Perawatan khusus agar Pleci ngalas ngeroll dan buka paruh
Tips memilih dan merawat Kenari bahan ombyokan agar cepat bunyi
Demikian informasi tentang cara merawat Tledekan Gunung bahan/bakalan agar bertahan hidup dan rajin bunyi. Untuk informasi lain seputar Tledekan Gunung bisa dibaca pada artikel OKB yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Cara merawat Tledekan Gunung bahan/bakalan agar bertahan hidup dan rajin bunyi"